Lihat ke Halaman Asli

hendra setiawan

TERVERIFIKASI

Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Habis Cantik, Sudah Itu Dilupa

Diperbarui: 8 Maret 2021   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkap layar Kompas TV dan pikiran-rakyat.com

Setali tiga uang, judul itu seperti  juga peribahasa habis manis, sepah dibuang. Makhluk cantik bernama perempuan seringkali cepat menjadi viral. Keterkenalannya secara mendadak. Singkat semata, sebanding dengan masa jayanya. Apalagi jika viralnya itu semata-mata berkaitan dengan bodi, postur, wajah atau hal hal fisik lain yang terkait dengan sosok perempuan.

Berbeda dengan perempuan yang berkarya, berjuang dalam usahanya sejak bertahun-tahun lamanya. Keterkenalannya di masa sekarang, dipuja dan dikagumi berkat keuletannya dan kerja kerasnya. Viralnya dia karena karya yang tengah digelutinya.

Mendadak viral, barangkali begitu kesan yang bisa disajikan dalam pemberitaan. Sudah berapa kali dan berapa banyak viral yang terjadi hanya gegara perempuan cantik. Mulai dari profesi pengamanan seperti polisi, satpam, pengawal kepresidenan. Begitu fotonya menyebar lewat media massa atau jalur online, wah... ramainya luar biasa. Pujian atas kecantikannya begitu melangit.

Begitupun misalnya profesi kasir, penjaga toko, penjual nasi, dan berbagai hal lain. Ataupun seseorang yang terabadikan dalam suatu peristiwa, misalnya korban banjir. Tak peduli siapa dia, bisa mendadak terkenal. Cepat menyebar kabarnya, dari satu platform media ke bentuk yang lain. Tetapi kejadian tersebut cepat pula menghilangnya.

Tangkap layar suara.com dan grid.id

Fenomena apa yang mendasarinya? Apakah hanya karena postur, rupa yang indah semata? Sekadar eye catching bak fotomodel atau camera face  yang jadi panutan dalam pemberitaan media?

Tidak dimungkiri, ada aktor lain dari keterkenalan mereka. Siapa lagi kalau bukan andil lelaki? Secara umum mereka termasuk makhluk yang suka berpetualang secara visual. Tapi bukan berarti lawan jenisnya tidak demikian. Sama saja, hanya secara porsi tidak banyak.

Mengkritisi secara adil dan berimbang, tentu akan lebih baik. Namun, berhubung hari ini, 8 Maret, diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional, tak ada salahnya jika mengupas dari sisi perempuan itu sendiri.

***

Ada banyak pertarungan wacana pada sisi perempuan. Eksistensi mereka kadang disadari oleh yang bersangkutan. “Saya sudah ‘dilabeli dan dibeli’ secara fisik semata”.

Tetapi yang terjadi:  posisi diam, dan seolah berbangga atas popularitas tersebut. “Ini, lho, saya...”

Padahal popularitas dengan embel-embel (predikat) “cantik” jelas tidak menunjukkan sikap profesionalitas. Tentu, pernyataan ini bisa juga mengandung pro dan kontra. “Toh, bukankah yang sedap dipandang itu lebih enak untuk dinikmati?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline