Mulai Menulis
Lihat ke Halaman Asli

Hen AjoLeda

Pengajar dan buruh tani separuh hati di kampus desa

Puisi: Izinkan Aku Berteduh dalam Mimpi Mu

Diperbarui: 15 April 2024   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Puisi: Izinkan Aku Berteduh Dalam Mimpi Mu || NusaNipa Pedia ||




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim
Lihat Konten Video Selengkapnya

Konten Terkait

Izinkan Aku Mengetuk Pintu Hatimu

Tanpa-Mu Aku Bukan Apa-Apa

Puisi: Mimpi di Pinggir Jalan

Mimpi dalam Kabut

Mari Berteduh

Aku dan Mimpi

Video Pilihan

Terpopuler

Start yang Kurang Elok di 9th APBF Open Congress Bangkok

Lezatnya Perkawinan Sate dan Soto di Pasar Sleko

Mengenal JDM: Mobil Asli Buatan Jepang

Prokastinasi: Mengapa Kita Sering Menunda dan Bagaimana Mengatasinya untuk Hidup Lebih Produktif?

Skandal Burning Sun: Mengungkap Kebusukan di Balik K-Pop

Nilai Tertinggi

Maaf Orang Miskin Dilarang Kuliah

Hup! Ternyata "Sate Padang" Tidak Ada di Rana Minang, Berikut Penjelasannya!

UKT Mencekik, Rakyat Menjerit

Kebangkitan Nasional: Menyongsong Kemajuan dengan Patriotisme yang Membara

Cahaya Lentera

Feature Article

10 Rental Mobil Medan dan Harga Sewanya

Terbaru

Manusia Era Digital dan Pentingnya Peran Budaya

Pemberian Reward Bagi Pegawai Teladan Lapas Perempuan Manado

Padepokan Perguruan Silat Kelimpungan Ditagih Jurus Baru dari Pendekar Pusat

Bergerak Bersama, Lanjutkan Belajar Merdeka

Membantu

Headline

Menyambut Kembali Diaspora, Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045

Thom Haye, Como, dan Bias Media Kita

Tradisi Ma'pokon dalam Prosesi Upacara Rambu Solo' di Toraja

Di Balik Nikmatnya Sate Ayam Madura Keliling, Makan Enak Saat Kantong Tipis

The Buyerarchy of Needs, Fondasi Penting Belanja Pakaian yang Tak Genting