Lihat ke Halaman Asli

Hanif Eldrian

Mahasiswa FISIP Uhamka

Tidak Apa-apa Bersikap Asertif

Diperbarui: 27 Januari 2021   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah ilustrasi dari Deva Darshan @darshan394

Hari anda sudah sangat melelahkan. Ingin rasanya cepat Kembali pulang kerumah, beristirahat dan merebahkan badan diranjang yang nyaman. Omelan serta tuntutan dari dosen bimbingan membuat kepala anda semakin tak karuan. 

Memang benar kata orang. Bukan hanya ilmu dan pengetahuan tapi menyelesaikan skripsi juga membutuhkan mental dan kesabaran yang kuat. Ketika anda sedang bergegas untuk pulang, tiba-tiba teman anda meminta  untuk menemani dia membeli peralatan untuk kebutuhan tugas akhir. Karena anda merasa tidak enak, Anda malah setuju dan menemani dia. Padahal anda sudah sangat Lelah.

Nah pernahkah anda mengalami hal seperti ilustrasi diatas? Jika pernah, sikap tersebut merupakan sikap non-asertif. Karena merasa tidak enak, anda malah mengorbankan diri anda sendiri dan memendamnya. Padahal tidak ada salahnya juga jika anda menolak ajakan teman anda tersebut tanpa merasa tidak enak. 

Nah fenomena ini sering sekali terjadi dikalangan masyarakat terutama bagi remaja. Tahukah anda bahwa sikap tersebut tidak lah baik untuk dilestarikan loh! Alangkah lebih baiknya jika kita bersikap asertif terhadap orang lain atau Ketika kita sedang menanggapi sesuatu.

Asertif sendiri merupakan sikap mampu berkomunikasi dengan jujur dan tegas. Meski begitu tetap saling menghargai dan menjaga perasaan antar sesama.  Nah poin yang bisa kita ambil disini, mengapa remaja sering sekali bersikap non-asertif? 

Kemungkinan terbesarnya karena rasa takut akan menyinggung atau menyakiti perasaan lawan bicaranya jika dia berkata jujur apa adanya. Memang bersikap asertif tidak lah mudah namun juga tidak sulit. Bersikap asertif tentunya perlu pembiasaan dan pembelajaran.

Mungkin hal pertama yang bisa anda biasakan adalah, stop overthinking dan jangan mudah merasa bersalah. Karena dari sinilah sikap non-asertif timbul. 

Padahal yang kita ucapkan merupakan kebenaran dan belum tentu menyinggung lawan bicara. Tapi karena anda overthinking, anda jadi sungkan untuk bersikap asertif. 

Lagipula menyinggung lawan bicara bisa di minimalisir dengan cara menghindari penggunaan kalimat agresif, mencoba memposisikan diri kita sebagai lawan bicara, dan yang terakhir selalu menghargai pendapat orang lain. Dari sini kita bisa tahu apa yang lawan bicara rasakan apabila kita berbicara apa adanya.

Anda juga bisa berlatih bersikap asertif dari hal-hal kecil. Misalnya Ketika anda ditanya “mau makan apa hari ini?”  anda bisa langsung menjawab ke menu makanan yang memang anda inginkan. Jangan karna anda merasa akan merepotkan jika anda meminta menu tertentu, anda malah menjawab “terserah”. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline