Lihat ke Halaman Asli

H.Asrul Hoesein

TERVERIFIKASI

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Bukan Anies, Justru Puan Antitesis Jokowi

Diperbarui: 16 Oktober 2022   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi, Puan Maharani dan Anies Baswedan. Sumber: RMOL.Id

"Antitesis itu sesungguhnya muncul dari dalam, bukan dari luar. Artinya ada tesis maka lahir antitesis."

Ternyata elit-elit PDI-P belum piawai berpolitik, masih terpengaruh atau terbawa perasaan (baper) menghadapi manuver lawannya.

Hampir semua berita dan pendapat, termasuk elit PDI-P sendiri mengatakan bahwa Anies adalah antitesis Presiden Jokowi. Namun menurut penulis, semua itu keliru.

Sebenarnya PDI-P tidak perlu resah dan menohok NasDem, bila Anies disebut sebagai antites Jokowi. Salah prediksi dan analisa melihat fakta.

Antitesis itu sesungguhnya muncul dari dalam, bukan dari luar. Artinya ada tesis dan lahir antitesis. Malah justru PDI-P sebenarnya merupakan antitesis Jokowi.

Buktinya mana? Presiden Jokowi nyata inginkan Ganjar Pranowo sebagai suksesor, bukan Puan Maharani. Sementara PDI-P dorong Puan, itulah disebut antitesis atau berbeda haluan dengan Presiden Jokowi.

Jadi nyata bahwa Puan atau PDI-P lah yang menjadi antitesis Presiden Jokowi. Ini yang harus disadari PDI-P sebelum menohok lawannya, agar tidak dibuat malu.

Justru Presiden Jokowi lebih percaya dan yakin pada Ganjar bisa melanjutkan apa yang telah dilakukan selama dua periode.

Begitu pula kalau Anies katakan bahwa dirinya akan melakukan continuity dan ada change atau melanjutkan sekaligus melakukan perubahan.

Kalimat melanjutkan atau continuity itu karena Anies pernah menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi. Artinya Anies dan NasDem tidak melupakan Jokowi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline