Lihat ke Halaman Asli

H.Asrul Hoesein

TERVERIFIKASI

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Menikmati Sampah Bulan Ramadan

Diperbarui: 20 Mei 2019   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Penulis dan sampah di Pantai Parangtritis Bantul, DIY. Sumber: Pribadi

Menunggu saat-saat berbuka puasa, umumnya umat Islam ngabuburit ke pusat-pusat kuliner dan pasar. Ada yang berburu kuliner atau takjil, memancing ikan, ke perpustakaan atau toko buku, ada yang menyalurkan hobi menulis dan yang membaca atau mengkhatam Al-Quran.

Juga banyak yang memilih ke mall sembari melakukan window shopping atau datang ke mall hanya lihat-lihat barang dari satu gerai ke gerai yang lain. Apalagi menjelang lebaran Idul Fitri, banyak gerai yang memberi diskon besar-besaran. Tapi sejatinya tetaplah berhati-hati, periksa barang dan bandingkan harganya di gerai atau toko lainnya

Paling enak memang ke mall, iya kan Bro/Sis. Hawanya sejuk dengan dinginnya AC. Tapi harus hati-hati pula, karena ujung-ujungnya bukan lapar dahaga tapi jadi lapar mata dan napsu belanja. Sebaiknya kalau ke mall. Bawa uang tunai secukupnya saja dan jangan bawa kartu elektronik. 

Membawa kartu debit atau kartu kredit, bisa terpancing belanja yang tidak terukur. Kecuali bila menggunakan fintech BCA Keyboard atau m-BCA, hanya iman dan kesabaran yang menjadi penahan napsu setan... hehehe.

Ilustrasi: Penulis bersama awak media dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menunggu buka puasa di Widya Chandra Jakarta (12/05). Sumber: Pribadi.

Menunggu Buka Puasa & Sharing Sampah

Kebetulan penulis memiliki hobby yang juga dijadikan sebuah kegiatan usaha yaitu senang bercengkrama atau bersahabat dengan sampah. Hobby mencari sumber sampah, terlebih di bulan Ramadan, volume sampah meningkat tajam. Maka sempurnalah waktu untuk menanti saat-saat berbuka puasa.

Kegiatan Ramadan ke Ramadan atau tahun ke tahun hampir penulis mengisi waktu dengan mengunjungi pasar tradisional, pusat-pusat kuliner atau lapak-lapak sampah untuk melakukan survey dan pemetaan atas peningkatan volume sampah.

Juga banyak-banyak sebagai narasumber atau mengisi acara seminar, workshop dalam sharing tata kelola sampah atau waste manajemen baik di masyarakat, perusahaan atau undangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah di berbagai kabupaten dan kota di Indonesia.

Termasuk memberi pelatihan dan pembentukan bank sampah di kelompok masyarakat dan perusahaan industri di seluruh Indonesia.

Ilustrasi: Penulis bersama mahasiswa Universitas Diponegoro dalam inisiasi bank sampah di Kampus Undip Semarang (5/05). Sumber: Pribadi.

Misalnya besok (21/05) berangkat ke Kota Makassar dan Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan untuk membentuk kelompok pengelola sampah di Kawasan Industri Kabupaten Bantaeng, atau Bantaeng Industrial Park yang diinisiasi oleh PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia sebagai perusahaan pengelola smelter dengan bahan baku nikel.

Selain memenuhi undangan PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia juga akan menginiasiasi pembentukan bank sampah Kampus Universitas Hasanuddin (UNHAS) serta bank sampah Rumah Sakit UNHAS di Kampus Unhas Tamalanrea, Kota Makassar.

Mengisi waktu menjelang buka puasa, terasa padat acara yang hanya mengurus sampah. Jadi dalam memenuhi hobby dalam urusan sampah serasa sama saja di hari-hari biasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline