Lihat ke Halaman Asli

Harman Dwi R

Dosen Teknik Geologi di Universitas Prisma

Rekam Jejak Kenaikan Muka Air Laut di Indonesia, Selama 20 Juta Tahun Terakhir

Diperbarui: 31 Maret 2023   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengapa air laut bisa naik? Seperti yang kita ketahui definisi dari muka air laut lokal atau eustatik merupakan perbandingan antara tinggi air laut dengan daratan terhadap periode waktu tertentu. Perubahan muka air laut secara global dipengaruhi oleh pergerakan lempeng bumi dan lelehnya es di kutub. 

perubahan tersebut terekam pada data geologi yang menunjukkan kejadian jaman es selama 1 - 5 juta tahun yang lalu (Pleistosen), diikuti pemanasan secara global pada rekaman 1 juta tahun terakhir yang mengakibatkan air laut kembali naik hingga saat ini. Pada abad ke-20 akhir permukaan laut naik sebesar 1-3 mm/tahun namun memasukin abad ke-21 kenaikan muka laut mencapai 3 mm/tahun.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai 99.093 kilometer. Bila muka air laut lokal (eustatik) saat ini mengalami kenaikan apa yang akan terjadi?? Tentu akan banyak sekali problem yang akan muncul. 

untuk mengetahui tren perubahan muka air laut terdapat penelitian yang menyatakan bahwa mikrofosil foraminifera dan data geologi berupa stratigrafi dapat merekam perubahan eustatik.

Foraminifera merupakan protista yang terbagi menjadi dua macam yaitu foraminifera bentik dan foraminifera plankton. Foraminifera bentik dapat digunakan sebagai penentu lingkungan kedalaman masa lampau yang nantinya dijadikan sebagai perkiraan eustatik.

Hasil penelitian geologi tersebut menunjukkan proses pendangkalan pada bagian utara Pulau Jawa tepatnya di Kota Rembang, penurunan tersebut terjadi 20 juta tahun yang lalu (Miosen Awal) dengan kedalaman mencapai 0 - 32 meter berdasarkan kehadiran mikrofosil Gunttulina regina dan Quinqueloculina venusta dengan ratio foraminifera sebesar 1-5%. 

kejadian tersebut membuktikan berakhirnya jaman es (Pleistosen) dimana kutub mulai mengalami pencairan. Hal ini yang mengakibatkan muka air laut naik dibuktikan dengan bersamaan proses pengangkatan pulau jawa bagian utara pada 15 juta tahun yang lalu (Miosen tengah). dengan perubahan kedalaman hingga 100 - 170 meter dengan kandungan fosil foraminifera Stilostomella fistuca dan Quinqueloculina seminulum diikuti dengan ratio foraminifera mencapai 50-60%. 

Dengan adanya rekam jejak waktu yang cukup panjang, Indonesia mengalami perubahan eustatik yang signifikan dalam rentang waktu 20 juta tahun. Perubahan tersebut menjadi bukti bahwa adanya perubahan muka air laut, walaupun hingga saat ini banyak orang yang tidak mempercayainya Pemanasan Global namun data geologi dapat menguak dan menjelaskan kejadian tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline