Lihat ke Halaman Asli

Suharto

Penulis lepas

Jangan Rusak Keanggunan Cinta Meski Dalam Mimpi

Diperbarui: 4 Januari 2023   05:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta dapat tumbuh dari pandangan mata (pixabay.com)

Cahaya

Cahaya itu muncul begitu saja ketika kau melepas senyum padaku. Hanya sekilas tapi begitu dahsyat menyayat sanubari. Entah siapa yang lebih dulu memikat dan terpikat. Faktanya, dua mata terpaut, dan dua senyum merekah. 

Napas Cinta

Padahal aku dan kau tak pernah berdekatan. Tapi napas cintamu meruap di hidungku. Harum berhari-hari melekat di pikiran. Napasmu mengurungku, tak memberi ruang sama sekali.  

Rindu

Lantas rindu menghentak-hentak. Bagaimana bisa muncul rindu? Rindu apa ini? Aku jadi curiga sendiri pada rindu yang muncul. Kau jangan berprasangka buruk. Rindu ini gejala awal aku mulai tertarik padamu. Benarkah?

Nyala Lilin 

Cinta itu mungkin seperti nyala lilin. Awalnya kerlip kecil, kemudian tumbuh membesar seiring waktu yang berhembus. Aku cuma berharap, tak ada puting beliung yang akan memadamkan cinta itu.

Terbawa Mimpi

Tak ada salahnya membawamu dalam mimpiku. Namun aku tak punya keberanian. Kau begitu anggun. Sayang kalau keanggunanmu rusak olehku, meski dalam mimpi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline