Lihat ke Halaman Asli

Kamu yang Sekarang Adalah 'Produk' Masa Lalu?

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1416491191390958943

Siapa kita sekarang adalah hasil dari pembentukan dimasa lalu, khususnya ketika masih anak2. Didikan orang tua sangat mempengaruhi keadaan kt sekarang, entah itu sifat, pola pikir, emosi  , tindakan dlm menghadapi sesuatu.

Contoh: seorang anak yg dri kecil ditolak oleh ortu, tidak pernah dihargai, tdk mendapat pujian, dianggap rendah oleh ortu maupun lingkungan sekitar, kelihatannya tidak ada yg baik dlm diri ni anak. Maka anak mula mengadopsi perlakuan trsebut dlm dirinya, menganggap dirinya seperti itu, kemudian ia jg terua menyimpan hal tersebut dlm hatinya sehingga ketika dewasa hal ini mempengaruhi hidup si anak. Dari pola pendidikan yg diterima dri kluarga khusunya tersebut maka akan menghasilkan efek yg sangat besar dan banyak ketika anak tersebut dewasa/ manifestasi:

- menjadi anak yg minder, krn merasa tdk ada yg berharga dlm dirinya.

- tukang kritik, krn dlu diperlakukan sprti itu.

- selalu membuktikan diri bisa krn dulu tdk peenah dihargai, jdi membuktikan diri bisa, shg kenpa ada begitu banyak org2 mati2an ingin mencapai kesuksesan.

- negatif thinking dngn org lain, karena ketika misalnya org lain memberikan saran, maka ia menganggap hal trsbut suatu pwnghinaan, krn dlu ia diperlakukan sprti itu.

Masih banyak contoh yg lain, contoh diatas hanya bbrp saja. Untuk apa hal ini? Supaya kita itu belajar mengenal diri sendiri. Siapa saya? Mengapa saya seperti ini? Kenapa saya memiliki thinking, emotion, action yg seperti ini? Sehingga dngn mengetahui hal ini kita dapat aware, kemudian mau mencari solusi, apa yg harus saya lakukan, mulai memikirkan strategi yg tepat untuk mengatasinya. Jika kita tdk pernah menyadari hal ini, maka kita tdk pernah mengerti mengapa kita yg sekarang ini seperti ini. Demikianlah coretan singkat ini, smoga bermanfaat.

doc.pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline