Lihat ke Halaman Asli

Kelompok Aktivis di Belanda Diprovokasi Bakar Bendera Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok aktivis pro kemerdekaan Papua dalam satu pekan ke depan akan berkumpul di Den Haag, Belanda untuk melakukan launching kantor baru ILWP (International Lawyer for West Papua). Dalam acara tersebut, koordinator IWLP Jennifer Robinson, pengacara HAM dari Australia itu dikhabarkan akan sekaligus menggelar sebuah forum yang mereka sebut kuliah inspirasi dan diskusi panel menghadirkan beberapa tokoh, seperti Griselda Molemans dan Aad Kamsteeg (jurnalis), Albert Knigge (Lawyers4Lawyers), Vien Sawor (West Courier Papua) dan Fried RYCKE Haijer (NJCM). http://infopnwp.blogspot.com/

Sebelum acara itu digelar, seorang aktivis Papua merdeka yang sudah lama tinggal di Belanda bernama Simon P. Sapioper melalui akun Facebook-nya memposting sejumlah foto provokatif. Foto yang bisa memicu amarah bangsa Indonesia itu adalah aksi membakar dan menginjak-injak Bendera Merah-Putih yang dilakukan oleh Simon dkk entah dimana dan dalam momen apa.Di bawah foto-foto yang dipostingnya itu, dilengkapi status pendek : Apakah ada dalam statuten ILWP untuk Lawan, Sobek & Bakar - Lambang nasional NKRI benderah Merah Putih ?”

https://www.facebook.com/sapioper

Tanpa berpanjang kata, dalam postingan singkat ini saya sebagai bagian dari anak bangsa Indonesia merasa prihatin atas aksi provokatif itu. Dengan harapan, semoga Pemerintah Belanda bersama petugas KBRI kita di sana bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi bakar bendera Indonesia itu.

Kalau hal itu terjadi, ini adalah insiden pertama di era kepemimpinan Jokowi. Apa yang sudah dilakukan Pemerintah Belanda melalui kerjasama sejumlah program kemanusiaan bagi warga Papua salama ini bisa saja menjadi tidak berarti.Bantuan Belanda bagi kemajuan Papua hendaknya dilakukan atas dasar itikad baik. Jangan dikotori motif-motif politik tertentu, semisal memberi dukungan kepada kelompok gerakan separatis Papua di luar negeri. Kalau mau bermitra dengan Presiden Jokowi mesti punya komitmen yang bermartabat, karena totalitas Presiden Jokowi untuk memajukan Papua di era kepemimpinannya sudah tidak diragukan lagi. Pemerintah Belanda bisa menunjukkan itikad baiknya itu kepada Presiden Jokowi.

Jangan sampai di depan Presiden Jokowi, Pemerintah Belanda bilang mendukung kedaulatan Indonesia di Tanah Papua, tetapi di negerinya sendiri justru berkolaborasi dengan kelompok gerakan separatis untuk memisahkan Papua dari NKRI.Kebetulan Menlu RI di Kabinet Kerja Jokowi saat ini adalah Retno LP Marsudi yang adalah mantan Dubes RI untuk Negeri Belanda. Tentu beliau sangat paham betul seluk-beluk kelompok separatis di negeri kincir angin itu. Mohon agar ibu segera bertindak sebelum perasaan nasionalisme bangsa Indonesia terluka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline