Malang- Kamis (16/03/2023) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan program pemanfaatan kopi untuk di jadikan pengharum ruangan yang dimana pratikum ini dilaksana di desa Tulungrejo, Kec.Ngantang khususnya di dusun Ganteng. Di desa tulungrejo sendiri memiliki beberapa matapencaharian yaitu memerah susu sapi, bertani dll. Pemberdayaan masyarakat itu sendiri merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat melalui realisasi potensi kemampuannya. Salah satu potensi pembangunan manusia dapat diwujudkan melalui kegiatan pendidikan masyarakat.
Kegiatan ini menekankan pentingnya memahami kebutuhan masyarakat dan cara pemecahan masalahnya dengan memperhatikan potensi yang ada di lingkungannya. Pendidikan berbasis masyarakat adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, di pusat masyarakat, dibangun diatasnya kekuatan masyarakat, pemenuhan kebutuhan masyarakat, pengelolaan pendidikan ada di tangan masyarakat. Salah satu contoh tanaman yang banyak di desa tersebut adalah kopi. Disana rata-rata orang memiliki kebun kopi yang sangat banyak. Jika panen dusun ganten meraup berpuluh puluh ton dalam sak yang nantinya akan dikirim di gudang untuk menyimpan biji biji kopi tersebut dan ada yang langsung dijual dengan brand sendiri.Di dusun ganten sendiri juga memiliki komunitas yang bernama komunitas petani kopi Ganten.
Ada beberapa faktor kendala yang dialami dari beberapa petani kopi yaitu mereka tidak memiliki cukup ruang untuk menyimpan gudang jika biji kopi tersebut masih sisa. Maka dari itu mahasiswa Pratikan Univeritas Muhammadiyah Malang memiliki ide untuk memanfaatkan biji kopi yang tidak lulus akreditasi maupun lolos akreditasi untuk dijadikan pengharum ruangan yang berbahan dasar dari biji kopi. Yang nantinya bisa dijual kembali dan akan mendapatkan penghasilan tambahan. Mahasiswa UMM berkolaborasi dengan komunitas petani kopi Dusun Ganten untuk sosialisasi cara membuat pengharum ruangan yang diwakili oleh ibu rina salah satu anggota komunitas tersebut.