Lihat ke Halaman Asli

Trisula: Kisah Cinta Pangeran Arthur dan Putri Duyung

Diperbarui: 15 April 2024   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi putri duyung. (Sumber gambar: pexels.com/Leticia Azevedo)

Pada zaman dahulu kala, ketika batas antara daratan dan lautan masih samar-samar, terdapat dua kerajaan yang kerap terlibat dalam konflik yang berkepanjangan.

Dua kerajaan tersebut adalah kerajaan daratan dan lautan.

Perang berabad-abad tak kunjung berhenti di kedua kerajaan. Kedua kerajaan saling bermusuhan dan memperebutkan kekuasaan atas wilayah perbatasan laut dan daratan.

Peperangan demi peperangan pun terjadi, akibatnya banyak memakan korban jiwa dari dua belah pihak.

Raja Landnux, pemimpin Kerajaan Daratan yang memiliki temperamen tegas dan ambisius, bertekad untuk menaklukkan Kerajaan Laut demi menguasai seluruh wilayah yang ada.

Dia mengirimkan pasukannya untuk menyerang ke bagian wilayah pesisir pantai untuk melawan para prajurit Kerajaan Laut yang dipimpin oleh Raja Oceanus.

"Jangan biarkan Kerajaan laut menghalangi kita! Rebut wilayah lautan demi kejayaan kerajaan kita," teriak Raja Landnux memberi semangat dan perintah kepada para pasukannya.

Pertempuran antara Kerajaan darat dan lautan pun berlangsung lama dan tidak dapat dihentikan.

Suara lantang kedua raja saling sahut-sahutan memberi perintah agar setiap prajuritnya bertempur.

Dentuman senjata dan langkah kaki ribuan prajurit bersuara di sepanjang pesisir pantai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline