Lihat ke Halaman Asli

Gubug Tua

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13317871461442701419

Hai  gubuk tua, berselimut sepi mulai rapuh diujung senja kunang sudah enggan berkelip dbilik terlalu sibuk dihiruk pikuk yg melilit gubukku sayang... Jangan sedih, bila kelak aku jarang singgah, mengukir cerita tentangnu tapi jiwaku tetap disudut ruangmu lukisan impian itu masih kutata penaku tak henti goreskankan, cerita bila nanti  aku kembali menjengukmu dengan seuntai rindu menggebu janganlah sendu,.. jangan pula sambut aku dengan air matamu ceritakanlah dongeng cerita kancilku tak lupa kubawakan jangkrik kesukaanmu ia kan senantiasa lantunkan lagu kala sepi malam menyapa, kesepian terasmu selamat malam gubukku kuharus pergi, wahai gubug pemilik segala kenangan hati jadikan heningmu tuk menapa tuk temukan indahmu dikesunyiankan kutata kenagamu di kedunyian sukmaku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline