Lihat ke Halaman Asli

Pilah Sampah Jadi Rupiah, Mahasiswa KKN UNEJ Ajak Warga Desa Kertonegoro Kelola Sampah Anorganik Melalui Bank Sampah Kertomas

Diperbarui: 25 Juni 2022   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Jember -- Mahasiswa KKN MBKM UNEJ Membangun Desa (KKN-MBKM UMD) dengan lokasi penempatan di Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember yang beranggotakan sembilan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu ini mencetuskan sebuah solusi penting untuk menyelesaikan masalah sampah melalui upaya pemberdayaan masyarakat desa dengan membentuk Bank Sampah Kertomas. Bank Sampah ini dibuat dengan tujuan peningkatan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan dan pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi sumber tambahan pendapatan keluarga.

dokpri

National Geographic menyebutkan bahwa pada tahun 2040 diperkirakan 1,3 miliar ton plastik akan memenuhi bumi baik di daratan maupun di lautan jika tidak dilakukan apa pun untuk mencegahnya. Sampah masih menjadi sebuah permasalahan dimanapun keberadaannya dan tentu saja menjadi salah satu permasalahan di Desa Kertonegoro. Akibat dari pengelolaan sampah yang kurang tepat bukan hanya menjadikan lingkungan kotor dan kumuh tetapi juga dapat berakibat pada kesehatan serta bencana lainnya.

Melihat fenomena tersebut Mahasiswa KKN-MBKM UMD di Desa Kertonegoro dengan pembimbingan dari Dr. drg. Banun Kusumawardani, M.Kes selaku dosen pembimbing lapangan, dan Ibu Siti Munfarida selaku Kepala Desa Kertonegoro berinisiatif membentuk Bank Sampah Kertomas di Desa Kertonegoro dengan harapan warga menjadi lebih menghargai dan peduli terhadap sampah disekitarnya. Upaya ini utamanya bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan dan pemilahan sampah yang baik dan benar serta sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat.

dokpri

Antusiasme warga tentu saja menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan berjalannya Bank Sampah Kertomas ini. Terbukti hingga tiga pertemuan sudah terkumpul 28 nasabah dengan total sampah yang terkumpul sebanyak 156,6 Kg. Tidak hanya itu, saat ini warga sudah dapat memilah sampah rumah tangga secara mandiri sesuai dengan jenisnya seperti sampah plastik, sampah kertas, dan sampah logam. Harapannya, jumlah nasabah terus meningkat tiap minggunya, demikian pula denganpeningkatan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline