Lihat ke Halaman Asli

Hanny

Single / Full TIme Blogger.

Macam-macam Hantu MIlenial 2019 Ini

Diperbarui: 30 Mei 2019   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

GENERASI HANTU MILENIAL. Generasi tanpa muka saat di dunia maya berbasis internet. Generasi yang sibuk menyembunyikan dirinya. Generasi yang lebih suka memajang foto profil siluman, bangkai anjing, cowok Korea yang entah siapa (cinta yang tak sampai dan bertepuk sebelah tangan tapi dikuat-kuatin karena sudah terlanjur ngefans). Dan generasi yang nyaris, membuatku kadang jengkel, super kepo dan super detektif, yang tentunya mudah kecewa jika orang yang dia jadikan sumber fans tak menanggapi.

Generasi remaja-muda yang super galau. Semakin susah mencari teman. Semakin bingung mencari cinta. Trauma dengan ini dan itu. Sejak sekolah sudah kejiwaannya buruk. Tak banyak berani mengambil keputusan besar karena takut keluarga dan lainnya. Susah setia. Mudah selingkuh. Tak pernah bisa puas. Selalu kurang. Hampa. Kosong. Tak tenang. Kesepian. Bahkan semakin gagal membangun hubungan. 

Yang lainnya tertawa dengan omong kosong. Memakai topeng untuk bersosialisasi. Seolah punya banyak teman akrab padahal tidak sama sekali. Ketakutan membangun pertemanan dan hubungan sosial yang luas. Paranoid dengan banyak hal. Takut takut dan hidup penuh takut. Kebahagiaan yang hambar. Sibuk dengan sekolah dan kuliah yang sejatinya tak membuat perubahan yang banyak. 

Generasi yang tak bisa menjawab pertanyaan dasar segala keyakinannya. Sebuah generasi yang nyaris tak bisa kamu jadikan contoh yang baik karena segala keilmuannya dangkal. Calon orang tua yang kelak membuat anak-anak yang juga sakit. Para remaja-muda yang berfoya-foya, toh, ngurusin diri sendiri saja tak becus.

Kumpulan orang kaya baru, mapan, berlimpah uang tapi selalu resah dan tak tenang bahkan sejak sekolah dasar atau sekolah menengah. Depresi di awal hidup saat masih di bangku sekolah. Nyaris mirip robot. Tak punya banyak kebebasan berekspresi kecuali secara sembunyi-sembunyi. Jatuh cinta pun harus sembunyi-sembunyi. Kemudian, tak memiliki keinginan besar kecuali sekedar hidup enak atau sebatas kehebatan yang biasa.

Yang paling mengenaskan, ini adalah sebuah generasi hantu. Generasi yang menginginkan pertemanan dekat tapi menutup diri sendiri. Ingin tahu banyak soal orang lain tapi membentengi diri dari orang lain. Ingin berhubungan lebih dalam tapi menampilkan foto profil cogan (cowok gatal nakal atau cowok ganteng najis) Korea atau tokoh manga dan anime. Seolah-olah dia sendiri tak punya jati diri dan harga diri bagi dirinya sendiri.

Saat seseorang ingin serius berhubungan sosial lebih dalam, para generasi hantu harus sadar. Dia harus sesekali menampilkan wajah aslinya agar tidak dikira mayat hidup atau kuntianak gaul era modern. Para remaja generasi ini harus tahu, saat dia ingin dekat seseorang tapi masih saja menggunakan foto hantu. Itu sama saja dia sudah menolak orang yang didekatinya itu. Kecuali orang yang didekati sesama jenis hantu. Itu tak jadi soal. Atau pertemanannya hanya jenis sepele. Transaksi jual beli atau sekedar say hello. 

Tapi jika kamu ingin mengenal seseorang. PDKT. Ingin jadi temannya, sahabatnya, atau pacarnya. Tapi kamu dalam mode hantu, sembunyi full, membuat benteng lapis lima ribu tujuh dan itu pun jenis benteng kw atau second. Ya, itu namanya penghinaan dalam hubungan sosial. Terlebih jika yang kamu ajak berteman adalah orang yang sejak awal sudah membuka dirinya. Saat kamu masih saja menutup diri, itu berarti kamu sendiri yang tak menghargai semuanya.

Jumlah generasi hantu semakin banyak. Foto profil laki-laki yang hanya bisa dikagumi dan dibayangkan sampai mati. Isi seluruh wall dan profil hanya itu. Nyaris tak ada info atau foto pribadi. Seolah keberadaan dirinya tak hanya hantu tapi lebih seperti jiplakan buyut dari buyutnya hantu. Hantu jiplakan. 

Dan mayoritas menyimpan ketakutan terhadap banyak hal. Tidak percaya diri. Atau pernah mengalami trauma buruk. Juga, semakin kesusahan untuk menikmati hidup.

Ya, generasi hantu milenial. Generasi kepo super yang super galau. Jika dikepoin balik, mengerut dan mundur seketika. Walau tak semua. Hanya saja, melihat banyak manusia hantu saat ini, rasa-rasanya, sebentar lagi negara ini akan jadi republik hantu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline