Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Malam Pengkhianatan

Diperbarui: 16 Juli 2022   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia baru saja pergi dari sini.

Kopi di cangkirnya belum juga habis.

Setumpuk air mata di tinggalkannya di atas meja.

Telah membeku. Terlalu lama di pendamnya.

Sekian tahun bertahan dengan kegetiran.

Siapa sangka nasib berakhir di bui.

Ia coba nyalakan api di dalam jantungnya.

Menerangi kegelapan ketika pintu jeruji terkunci.

Dan dingin dinding menetes di pori-pori.

Ia bercerita tentang malam pengkhianatan yang mengantarkan ujung pisaunya menyabet dada lelaki beristri.

Wajahnya merah, hatinya terbakar amarah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline