Lihat ke Halaman Asli

Handi Aditya

TERVERIFIKASI

Pekerja teks komersil. Suka menulis, walau aslinya mengetik.

Kepulangan Allegri dan Misi Besarnya Mengembalikan Corak Hitam-Putih Juventus

Diperbarui: 28 Oktober 2021   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri. Sumber: AFP/MARCO BERTORELLO via Kompas.com

Saat riuh orang membicarakan kepulangan Cristiano Ronaldo ke Manchester United, kita seolah lupa bahwa kepulangannya itu, justru didorong oleh sebuah kepulangan lain yang mungkin saja sama ditunggu-tunggunya.

Cerita mengenai Allegri dan kepulangannya ke Juventus, memang kalah bising dengan cerita kepulangan Ronaldo ke MU. Tetapi ada satu kesamaan yang dibawa oleh keduanya, yakni sama-sama membawa harapan baru bagi tempat mereka pulang.

Keputusan Juve memulangkan Allegri, tentu bisa dimengerti, meski menuai banyak pertanyaan juga. Bagaimanapun, keputusan keduanya sepakat berpisah dua musim lalu, ialah karena Juventus menginginkan idealisme sepakbola baru, yang tak lagi bisa ditawarkan oleh Allegri. Tetapi siapa lagi sosok yang paling mengenal karakteristik Juve sebelum ketibaan Ronaldo, kecuali Allegri?

Ironis memang, Juventus ibarat menjilat ludahnya sendiri, ketika mereka memohon-mohon kepada Allegri untuk pulang, demi membangun kembali Juventus yang sejak dua musim terakhir, bermain seperti bukan Juventus.

Juventus pasca Allegri, memang tak pernah gagal absen dalam mengangkat piala. Setidaknya satu trofi di setiap musimnya, yang berhasil diamankan oleh Ronaldo dan kawan-kawan.

Tetapi sialnya, Juventus tampak selalu terseok-seok, memenangkan piala demi piala tadi. Terlebih mereka sampai tercecer finish di posisi keempat, Liga Italia musim lalu. Rasanya cukup menggambarkan bagaimana Juventus tengah compang-camping.

Ada banyak pelatih hebat di luar sana yang menganggur, yang secara karakter teknis, berpotensi sejalan dengan ambisi Juventus. Tetapi entah jalan ninja atau tidak, bukan Juve namanya jika tidak "ngadi-ngadi".

Allegri adalah satu dari sedikit pelatih, yang keputusan-keputusan taktisnya, kerap memunculkan percekcokan argumentatif pada level sufistik.

Kita sering disuguhkan atraksi-atraksi "di luar nalar" Jose Mourinho, baik dalam urusan-urusan teknis maupun bukan. Tetapi pada akhirnya kita bisa menilai, di luar fakta bahwa Mou adalah pelatih hebat, namun sesungguhnya ia hanyalah jelmaan Narsisus, yang tergila-gila pada dirinya sendiri.

Massimiliano Allegri, sumber: kompas.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline