Lihat ke Halaman Asli

Hamim Thohari Majdi

TERVERIFIKASI

Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

Viralnya Video Pendeta Gilbert dan Masa Depan Penyiaran Agama

Diperbarui: 17 April 2024   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua MUI bersama Pendeta Gilbert (Hamim Thohari Majdi)

Viralnya unggahan video Youtube dengan judul "Ibadah Minggu" yang disampaikan oleh Pendeta Gilbert Lumoindong, menuai beragam tanggapan. Sebagian ada yang merasa ajaran agamanya dihina oleh isi video tersebut dan bahkan berniat untuk memproses secara hukum.

Sebagian lainnya justru menganggap biasa, sebagaimana pernyataan Fahrur Rozi ketua PBNU menyatakan bahwa yang disampaikan oleh pendeta Gilbert Lumindong tidaklah ada unsur penghinaan, bahkan Ustadz Adi Hidayat berterima kasih kepada Pendeta Gilbert yang telah memberi informasi tentang zakat dan sholat pada jamaahnya. 

Langkah Tepat Pendeta Gilbert

Menyadari khutbahnya menjadi viral dan menimbulkan keonaran, Pendeta Gilbert Lumoindong melakukan langkah taktis, agar situasinya tidak semakin memanas, dengan upaya menemui ketua Dewan Masjid Indonesia, Yusuf Kalla dan sekretariat Majlis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengkalirifikasi atas isi video dan menyampaikan permohonan maaf.

Upaya Pendeta Gilbert Lumoindong tersebut jangan dipandang sebagai upaya menyelamatkan diri, lebih dari itu ada niatan besar yaitu menjaga keutuhan dan persatuan antar agama, sehingga Pendeta Gilbert tidak melakukan pembelaan dengan narasi yang lebih panjang dan menyimpang. 

Penjelasan yang disampaikan oleh Pendeta Gilbert Lumoindong kepada ketua DMI dan MUI merupakan klarifikasi, dan inilah sebenarnya nti dari ajaran agama Islam, ketika ada ketidak jelasan informasi atau menemukan informasi yang terpenggal, perlu menanyakan dalam ajaran Islam disebut"tabayyun", mengklarifikasi. Qur'an Surat Al- Hujurat ayat 6 dengan tegas menyatakan

 "wahai orang yang beriman! jika seorang yang fasik membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatan itu"

Bertepuk Kedua Tangan

Pendeta Gilbert Lumoindong mengayunkan langkahnya secara cepat untuk menemui orang-orang yang tepat, seperti bertepuk kedua tangan, akan menjadikan nyaring bunyinya, mendapat respon yang tepat.

Ketulusan dan kejujuran menjadi alas penting dalam laku pendeta Gilbert Lumoindong, sementara ketu MUI dan ketua DMI yang dikenal memiliki kelapangan hati dan kecerdasan emosional, dengan sungguh-sungguh menerapkan pesan hyang terkandung dalam surat al Hujurat ayat 6, terlebih dahulu medengar klarifikasi, kemudian memberi komentar atau pernyataan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline