Lihat ke Halaman Asli

HAMDAN

Dosen

Lahirkan Semangat Mengamalkan Pancasila

Diperbarui: 2 Juni 2020   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam Wikipedia   dijelaskan bahwa Pancasila  lahir dari judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang BPUPK,pada tanggal  1 Juni 1945 dalam pidato itulah soekarno konsep dan rumusan awal pancasila dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara, kemudian  setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari Pancasila dan oleh presiden  setiap tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur Nasional.

Sebagai sesuatu yang menilai  besar bagi masyarakat Indonesia disebabkan Pancasila sebagai pemersatu,sebagai dasar negara kesatuan negara Republik Indonesia diartikan sebagai dasar falsafah  negara sehingga Pancasila digunakan sebagai sebagai dasar untuk mengatur pemerintah; sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa,sehingga pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk menyatukan beragam suku  bahkan agama.s

 Menarik  sekali tulisan  Dr.Johansyah dalam media Compasiana online ini dalam rangka memperingati hari pancasila,dimana dari tulisan tersebut dapat penulis intisarikan bahwa  bangsa Indonesia memiliki satu pedoman yang disebut dengan Pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan juga ideologi negara seharusnya kembali  mengkaji ulang Pancasila sebagai sebuah mimpi yang indah dan sebuah realitas yang terujud dalam prilaku bangsanya hal ini didasari dengan satu pertanyaan yang menggelitik apakah Pancasila masih eksis mewarnai setiap gerak anak bangsa? 

Pancasila sebagai ideologi  negara  dimaknai sebagai  cita-cita dan cara pandang yang menjadi satu keyakinan  yang menentukan kerangka berpikir anak Bangsa; Namun dalam pengamalan sila-sila pancasila menemukan beragam tantangan salah satu tantangan dalam dalam pengalaman atheisme kembali munculnya paham atheisme merupakan tantangan yang sangat serius dalam menhgancurkan pancasila dan terutama  pengamalan sila pertama yang sangat mengakui eksestensi Tuhan; tantangan-tantangan yang lainnya siapapun  pengamalan kemanusiaan dan pengamalan sila kedua dalam menjadikan manusia yang beradab,begitu juga tantangan yang menghantui pengamalan sila ketiga dan seterusnya yang banyak memiliki tantangan tersendiri.

Pemerintah sendiri menyadari betapa urgent pancasila dan tantangan yang dihadapi sehingga membentuk satu badan yangdisebut dengan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila yang disingkat dengan UKP-PIP sebagai lenbaga Nonstruktual yang didirikan pada tahun 2017 melalui Peraturan Presiden(perpres) Nomor 54 Tahun 2017 lembaga ini kemudian dibubarkan  pada Tahun 2018  diganti dengan dengan Badan Pembinaan Ideologi Negara, lembaga ini diisi oleh para tokoh dan gaji dari negara dengan gaji yang cukup menggiurkan; Lembaga ini  lahir dilatarbelakangi oleh perlunya mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,sehingga negara memandang perlu dilakukan pembinaan ideologi negara.

Jadi ada beragam tantangan dan juga virus-virus yang bisa menghancurkan pancasila salah satu yang perlu diwaspadai adalah ada ideologi yang akan merubah idiologi negara sebagai manusia Indonesia yang berketuhanan yang dijadikan sila pertama  secara langsung masyarakat Indonesia megakui bahwasanya Tuhan adalah diatas segalanya sehingga akan mengarahkan jalannya kehidupan bernegara dan berbangsa, sehingga ideologi yang bersifat atheisme tidak layak hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; Namun pada dasarnya bukan saja ideologi athesme yang menjadi tantangan dan juga ancaman eksisnya pancasila namun masihnya banyak idelogi lainnya yang ada yang pasti akan mengancam pancasila tersebut.

Tantangan lainnya yang tidak kalah seriusnya yang menjadi tantangan dan juga ancaman bagi pancasila sendiri adalah semakin terkerusnya pancasila dari pemahaman anak bangsa,sebagai satu ideologi pemersatu,seharus anak-anak bangsa haruslah mehami,kita tidak dapat membayangkan bagaimana jadinya para pelajar, mahasiswa, para eksekutif maupun legislatif  tidak lagi mengerti apa itu pancasila, sehingga kecendrungan untuk berpaling dari nilai pancasila sangat memungkinkan disebabkan tidak lagi  memahami sesuatu  yang harus diyakini. 

Ketika ideologi suatu bangsa tidak lagi dimengerti oleh para anak bangsa penganut ideologi tersebut bisakah kita mengatakan bahwa anak bangsa tersebut sebagai ideologi dan juga sebagai pandangan hidup mereka..

Tantangan dan ancaman yang tidak kalah terhadap eksestensi pancasila adalah urgensi mengamalkan pancasila tersebut terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,hidup ditengah masyarakat sangat memahami bagaimana banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang jauh sekali dari nilai pancasila tersebut,kebobrokan koropsi yang sangat menggrogoti perekonomian,mapia-mapia misalnya adanya mapia impor,pergaulan bebas yang menyebabkan hancurnya tatanan masyarakat beragama, salah satu yang perlu ditegagkan adalah ancaman adanya intervensi dari negara lain yang mencoba menghancurkan pancasila tersebut;segala kebobrokan seperti itu adalah diantara yang mampu menghancurkan eksestensi dari pancasila tersebut.

Pada dasarnya pemimpin dalam tingkatan apapun apakah eksekutif,legeslatif maupun Yudikatif haruslah lebih memahami dan juga mengamalkan nilai-nilai pancasila ini disebabkan oleh mereka adalah panutan yang akan diikuti oleh rakyat yang dipimpinnya disamping itu jika keputusan-keputusan yang mereka ambil seandainya  bukan berdasarkan keadilan, ketuhanan,kemanusiaan, musyawarah memegang prinsif untuk persatuaan dikawatirkan efek yang akan ditimbulkan sangat besar bagi keutuhan bangsa dan kita bisa melihat ketika banyak daerah ingin melepaskan diri dari negara kesatuan salah satu yang menjadi alasan yang terbesarnya adalah ketidak puasan terhadap kebijakan pusat.

Oleh sebab itu pemerintah seharusnya memperhatikan kepentinga rakyat dan dengan menegagkan prinsif keadilan dan kemanusiaan agar rakyat merasa dizhalimi oleh pemerintahan sendiri,sebab kita tidak bisa membayangkan bagaimana seandainya setiap suku yang ada di Indonesia tidak menginginkan lagi negara NKRI disebabkan ketidakpuasan bukankah sesuatu yang sangat riskan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline