Lihat ke Halaman Asli

Di antara Banyak Tokoh, Pemuda Ini yang Direspon Baik oleh Megawati

Diperbarui: 28 Februari 2018   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ketua Umum Megawati Sukarnoputri akan mengutus anaknya, Prananda Prabowo, untuk menemui Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, rencana ini menanggapi keinginan AHY untuk bertemu dengan Megawati.

Alasan Megawati menugasi putranya untuk menemui AHY disebut Hasto agar mengimbangi usia AHY. Menurutnya hal itu akan menjadi pembicaraan antar pemuda, dengan bahasa anak muda. Langkah tersebut dinilai sebagai sebuah gambaran politik masa depan, yang akan diisi oleh anak muda.

Kita mengetahui sebelumnya PDIP sudah mendeklarasikan akan kembali mengusung Joko Widodo dalam Pilpres 2019 mendatang. Langkah tersebut sebenarnya sangat berbeda dengan situasi Pilpres 204 lalu. Saat itu PDIP baru mengumumkan nama calon menjelang batas akhir pendaftaran ke KPU.

Dengan demikian hal tersebut menjadikan PDIP memiliki banyak waktu untuk menetapkan siapa pendamping Jokowi yang pas untuk melenggang ke Pilpres 2019.

Petinggi partai politik tengah mempersiapkan diri untuk memperebutkan posisi sebagai wakil Jokowi. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku ingin menjadi Cawapres Jokowi karena didorong kader PKB. Bahkan poster sang Ketum dengan tulisan "Capres 2019" sudah tersebar.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga terlihat ada gerakan ingin memajukan Ketum Romahurmuziy sebagai cawapres. Meski berkilah, PPP menyindir poster Cak Imin yang ada tulisan "Capresnya". Menurut Sekjen PPP Asrul Sani, terpasangnya poster Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy semata untuk sosialisasi dan bukan pencalonan sebagai calon wakil presiden untuk Jokowi, berbeda dengan poster Cak Imin.

Sementara itu partai pendukung pemerintah lainnya, Hanura, telah mendeklarasikan Wiranto sebagai calon wakil presiden. Deklarasi tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta, pada acara Syukuran Partai Hanura Lolos sebagai Peserta Pemilu 2019, kamis lalu. Menurut Oesman, Hanura juga harus berani jualan calon wakil presiden karena partai lain juga begitu. Kader Hanura dari tingkat pusat sampai ranting pun diinstruksikan untuk memasang foto Wiranto.

Di antara nama-nama tersebut, AHY selalu berada pada posisi atas dalam berbagai survei-survei elektabilitas yang pernah dilakukan. Pertengahan tahun lalu, Poltracking Indonesia menempatkan AHY berada di posisi kedua untuk cawapres pendamping Presiden Jokowi dengan elektabilitas 16 persen. Poltracking Indonesia menyebutkan AHY dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dinilai oleh publik sebagai figur yang paling tepat mendampingi Joko Widodo di Pemilu 2019.

Selanjutnya pada hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), tercatat AHY adalah calon wakil presiden terpopuler, dengan angka popularitas sebesar 71.2 persen, mengalahkan Gatot Nurmantyo 56.5 persen, dan Moeldoko 18.0 persen.

Lembaga Riset berbasis digital Radar Media Nasional (Radian) januari lalu juga merilis hasil terkini survei capres dan cawapres. Lagi-lagi, nama AHY berada di papan atas sebagai wapres terkuat. Apa sebenarnya kelebihan AHY hingga ia menjadi yang pertama direspon oleh Megawati?

Publik mengetahui bahwa AHY adalah tokoh yang memiliki pengaruh terhadap generasi milenial. Hasil survei yang dilakukan oleh Alvara terhadap cawapres potensial mendampingi Joko Widodo, menyebutkan AHY sebagai tokoh muda yang layak menjadi cawapres dengan perolehan sebesar 25,7 persen dan populer di kalangan pemilih milenial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline