Lihat ke Halaman Asli

Habil Fajrul Halim

Mahasiswa Universitas Airlangga

CTS (Carpal Tunnel Syndrome), Bahaya yang Terabaikan di Kalangan Mahasiswa

Diperbarui: 27 Juni 2022   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ? Apakah sudah familiar dengan istilah tersebut ? dan apakah bahayanya bagi kita khususnya seorang mahasiswa ? Mari kita simak ulasan di bawah ini !

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) merupakan keadaan dimana tulang terganggu yang diakibatkan karena mengalami gerakan secara berulang dalam waktu yang lama dengan posisi tetap (statis), sehingga aliran pembuluh darah ke pergelangan tangan, tangan, dan saraf mengalami gangguan.

            Faktor terkena CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini antara lain adalah :

  • Gerakan tangan berulang
  • Semakin tinggi frekuensi gerakan berulang semakin tinggi risiko terjadinya CTS. Seperti gerakan mengetik dengan cepat dan cukup lama.
  • Aktivitas menggenggam/menjepit dengan kekuatan
  • Terjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang lunak seperti tangan yang sedang memegang alat praktikum, jaringan otot tangan yang lunak akan mengalami tekanan dan jika terus-menerus dapat menyebabkan rasa nyeri otot yang cukup lama.
  • Posisi abnormal Pergelangan Tangan
  • Postur daerah tangan/pergelangan tangan termasuk deviasi ulnar, deviasi radial pergelanan tangan fleksi/ekstensi adalah postur yang menjadi risiko kejadian CTS

Gejala CTS yang utama adalah berupa kesemutan dan rasa nyeri yang menjalar ke jari serta tangan yang dipersarafi oleh saraf medianus, disertai rasa kebas, kelemahan otot, kekakuan dan kemungkinan atrofi otot.

Jadi, menurut saya Penyakit CTS ini cukup berbahaya jika tidak disadari sejak dini dan ditangani secara tepat. Untuk pencegahannya dapat dilakukan dengan memanajemen tugas agar tidak sampai menumpuk banyak dengan tenggat waktu yang berdekatan. 

Memberikan waktu untuk peregangan pada otot-otot ketika melakukan aktivitas yang dikira sudah cukup lama agar otot-otot, tulang, dan sendi dapat relax sejenak.

Sumber:

Wardana ER, Wijayanti S, Ekawati E. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian carpal tunnel syndrome (cts) pada pekerja unit assembling pt x kota semarang tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip). 2018 Oct 1;6(5):502-9.

Sitompul Y. Resiko Jenis Pekerjaan Dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (Cts). Jurnal Ilmiah WIDYA. 2019;5(3):1-7.

Utamy RT, Kurniawan B, Wahyuni I. Literature review: Faktor risiko kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pekerja. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip). 2020 Aug 28;8(5):601-8.

Utami RF, Munawarah S, Khairunissa H. Hubungan Gerakan Repetitif Terhadap Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Pemetik Daun Teh Di PT. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021. Jurnal Fisioterapi Dan Rehabilitasi. 2022;6(1):42-7.

           




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline