Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Penguatan Karakter pada Generasi Penerus Bangsa

Diperbarui: 10 Desember 2022   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Etika pergaulan teman sebaya (sumber gambar:Ayo Guru Berbagi)

Kemajuan teknologi yang semakin canggih dan modern tidak dapat dipungkiri memiliki dampak positif dan negatif bagi genarasi saat ini. Dampak positif dari kemajuan teknologi adalah memberi kemudahan untuk kita dapat berkomunikasi dengan cepat, mendapatkan informasi yang cepat dan bahkan mampu memakmurkan kesejahteraan masyarakat. Selain dampak positif, ada dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya kemajuan teknologi yakni perpecahan karena mendapat informasi yang terlalu cepat dibagikan tetapi belum jelas kebenarannya.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, semua informasi dapat diakses oleh semua kalangan, dari anak kecil, remaja, dewasa, bahkan orang tua. Jika hal tersebut tidak dapat difilter dengan baik oleh generasi muda maka akan merusak karakter, moral, etika dan pola pikir generasi muda saat ini. Hal ini akan berdampak kepada penyimpangan-penyimpangan sosial, contonya tawuran antar pelajar, seks bebas, narkoba dan pelecehan seksual. Jika itu terus-menerus terjadi di kalangan generasi muda, maka tidak heran jika bangsa ini mengalami krisis moral dan etika.

Penanaman moral dan etika paling pertama dimulai dari peran orang tua dengan mengajarkan nilai-nilai agama dan sosial sehingga akan menjadi kebiasaan secara langsung yang nantinya akan bisa diaplikasikan oleh seorang anak ke dalam lingkungan bermasyarakat. Setelah peran orang tua, dilanjutkan dengan peran seorang Guru di sekolah yang sangat berperan penting dalam ruang lingkup pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan pembentukan karakter pada peserta didiknya sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila dan norma-norma yang berlaku.

Sesuai dengan amanat Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, satuan pendidikan bertanggung jawab untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Pendidikan karakter dengan nilai-nilai Pancasila akan menyiapkan generasi penerus bangsa sebagai sumber daya manusia yang unggul dengan memiliki karakter berakhlak mulia, mandiri, berkebinekaan global, bergotong royong, bernalar kritis dan kreatif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline