Lihat ke Halaman Asli

Gus Noy

TERVERIFIKASI

Penganggur

Puisi | Dalam Jerat Darah Juang

Diperbarui: 20 September 2019   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
'Tuk membebaskan rakyat

Telingaku tertusuk-tusuk tetesan darah juang
--- tolong kamu pakai alat pendengar saja ---
Seperti kerasukan menikam dada sendiri

Kepalan ke langit mulut komat-kamit
Di jalanan terpagar tali rafia
Pakailah topeng para pejuang pahlawan
--- Bung Tomo atau Bung Karno ---
Diktator tirani tidak boleh tinggal di negeri ini

Bunda relakan darah juang kami
'Tuk membebaskan rakyat

Darah juang menerjang
Rezim terjengkang
Seperti Goliath terjungkal
Daud kembali ke kawanan domba

Domba-domba dibawa pembeli
Kewajiban dan hak berganti posisi
Jas almamater entah di mana
Dua bundel skripsi dimangsa hama
Tiada sisa kecuali selembar ijazah
--- tidak bisa digadaikan ---

Aku pensiun dan lupa
Bagaimana cara membebaskan rakyat
Perut keluargaku harus terbebas dari lapar
Roda kendaraan diputar bahan bakar
Anak-anak minta uang beli buku
Tengah bulan listrik dan air menagih bayaran
Bunda melangkah perlahan dipapah ke ranjang besi

Di sebelahku kamu mengetik cinta pada sang pacar
Mulutmu mengulang-ulang lagu perjuangan itu 
Suaramu menjelma tali rafia menjerat leherku

*******
Kupang, 19 September 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline