Lihat ke Halaman Asli

guntursamra

Abdi Masyarakat

Karena Aku adalah Malam, Yang Kembali Datang Mengetuk Pintu Hatimu

Diperbarui: 1 Mei 2020   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : pexels.com

Keinginanku memberitahumu tentang apa itu hidup. Padamu mata yang sejak tadi mengintai gelisah dibalik kerudung jendela. Juga padamu telinga yang kini menguping resah di balik selubung sekat. Karena aku adalah malam, yang kembali datang mengetuk pintu rumahmu. 

Maafkan, sekiranya gelap menutupi rupaku menjadi kelam lalu menakuti mimpimu, sebab sinarku telah kutitipkan pada rembulan juga gemintang. Karena aku adalah malam, yang kembali datang mengetuk pintu rumahmu.

Padaku, kau bisa tau caranya kembali, tentang makna kepulangan setelah seharian taklukkan mentari. Keringatmu hanyalah kepulan asap diratapan dapurmu, yang akan mengering tatkala kecupanku menyentuh pahammu. Karena aku adalah malam, yang kembali datang mengetuk pintu rumahmu.

Ketahuilah, hidup tak lebih dari senda gurau, yang waktunya singkat dan hanya sebentar. Jaraknya hanyalah antara azan dan shalat.

Karena aku adalah malam, yang melihatmu lahir lalu diazankan dan memandangmu mati lalu dishalati.

Karena aku adalah malam, yang kembali datang mengetuk pintu hatimu.

Sinjai, 1 Mei 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline