Lihat ke Halaman Asli

Guıɖo Arısso

TERVERIFIKASI

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

"Lain", Sosok Mistik Penolong

Diperbarui: 1 November 2021   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pemandangan desa surealis dan magis. (sumber foto: COLLECTIE TROPENMUSEUM Olieverfschilderij door Abdullah Suriosubroto (1878-1941))

Pernahkah Anda terjatuh dari suatu tempat? Atau lebih spesifiknya, terjatuh dari atas motor, loteng, pohon, dlsb. Sama, saya juga pernah terjatuh. Saya jatuh dari atas pohon cengkeh.

Peristiwa yang terjadi 20 tahun silam itu hingga kini masih membekas di dalam batok kepala saya. Dan tentu saja sangat berkesan karena mengandung unsur mistis.

Ceritanya begini. Memasuki musim panen cengkeh di awal bulan Juli 2002, saya diajak oleh Emakoe---adik dari bapak---untuk pergi bersamanya memetik cengkeh ke kebun. Waktu itu memang kami tidak sendirian karena ditemani oleh belasan orang buruh petik.

Waktu pemetikan cengkeh berlangsung, saya disuruh oleh Emakoe untuk memungut bunga cengkeh yang jatuh di sekitaran pokok pohon cengkeh. Saya pun tidak dibolehkan untuk naik ke atas pohon. Ya, ditakutkan saya jatuh.

Awalnya, saya mengiyakan awasan sang Emkoe. Namun, beberapa menit berselang, saya tiba-tiba abai berikut memaksakan diri untuk naik ke atas pohon. Saya melalukan hal itu secara diam-diam agar Emakoe dan buruh petik lain tidak tahu.

Alhasil, saya mulai naik dari satu dahan ke dahan hingga sampailah saya di atas ketinggian pohon cengkeh yang kira-kira tingginya 20an meter. Sangat konyol, lantaran saya naik tanpa mengenakan atribut pengaman seperti lazimya dipakai oleh para pemetik cengkeh.

Saya sedemikian tertantang untuk melakukan hal itu ihwal selain merupakan pengalaman pertama menaiki pohon cengkeh juga menyimpan rasa penasaran seperti apa sih rasanya memetik cengkeh langsung dari pohonnya (?)

Di balik keluguan dan rasa penasaran absurd saya itu, tanpa sadar dan berpikir panjang, ternyata saya boleh dibilang sedang menjalankan misi bunuh diri.

Dan benar saja, di atas ketinggian pohon cengkeh itu, saya tak kuasa lagi memantapkan siku-siku di tengah tiupan angin kencang yang membawa ujung pohon kesana kemari. Kaki saya pun tergelincir, kemudian kejengklang, dan terjatuh ke tanah.

Persisnya, saya terjun bebas ke luar dari badan pohon. Dan, anehnya, sedari saya jatuh dari atas itu, saya sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri. Sehingga, saya tidak tahu secara pasti seperti apa gerangan kondisi saya sewaktu menyentuh tanah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline