Lihat ke Halaman Asli

Gagal Berbelanja Online di Bukalapak

Diperbarui: 2 September 2017   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sudah lama saya mengetahui cara berjual beli secara online. Namun belum pernah mencoba situs e-commerce seperti Bukalapak, Tokopedia, Lazada atau sejenisnya. Kalau Olx sudah.

Saya pernah berhasil menjual beberapa barang di Olx. Dengan mencantumkan nomor telepon, yang berminat membeli produk saya bisa langsung mengubungi. Negosiasi langsung dilakukan. Ketika sudah mencapai kesepakatan harga, saya meminta pembeli mentransfer uang ke nomor rekening yang saya kirimkan. Saya tidak mau mengambil resiko, karenanya, pembeli wajib membayar di depan. Aneh, mereka mengikuti keinginan saya, padahal kita belum pernah bertemu.

Untungnya saya baik. Begitu dana diterima saya langsung kirim. Diinfokan juga kapan mengirimnya dan menggunakan ekspedisi apa. Dilengkapi pula dengan foto2 barang yang siap dikirim.

Sayapun pernah membeli barang di Olx. Tapi saya tidak mau gegabah. Barang yang mau dibeli harus dilihat dulu beserta siapa penjualnya. Baru transaksi berani saya lakukan. Tidak semua orang yang sebaik saya bukan hehe..

Namun tiga situs e-commerce yang saya sebutkan di atas dan sejumlah lainnya memiliki sistem yang berbeda. Kalau Olx hanya menjadi penyedia informasi saja. Transaksi langsung dilakukan oleh penjual dan pembeli. Sedangkan Bukalapak dan dua lainnya tidak sekedar menjadi penyedia informasi, namun mereka juga menjadi penyedia sistem beli dan bayarnya juga. Pembeli membayar ke situs e-commerce. Setelah barang diterima dengan baik, kemudian situs e-commerce membayarkan kepada penjual.

Meskipun sistemnya aman. Namun saya tidak kunjung mencoba. Entah karena masih ragu atau karena belum ada barang yang mau dibeli.

Hingga beberapa waktu lalu, saya melihat sebuah paket datang ke kantor. Ketika saya tanya siapa yang punya, ternyata salah seorang teman kantor. Tak menunggu pertanyaan berikutnya dia cerita kalau barang tersebut dia beli di salah satu situs e-commerce.

Tertarik saya mendengar ceritanya. Rupanya teman ini bukan hanya membeli sekali ini saja, tapi sudah sering. Beraneka macam barang sudah dia beli. Mulai dari peralatan rumah tangga, pakaian dewasa sampai dengan popok bayi. Dia tidak takut gagal dalam transaksi. Karena setiap transaksi baru dinyatakan selesai jika barang sudah dia terima dengan baik. Pernah satu waktu barangnya rusak, dia kembalikan. Berhasil.
Berangkat dari cerita teman kantor tersebut, semakin kuat keinginan untuk mencoba. Akhirnya saya cobalah beberapa waktu lalu.

Barang yang ingin saya beli adalah tv led ukuran 40". Situs yang saya buka adalah Bukalapak.

Mulai satu per satu saya lihat pilihannya. Banyak juga. Penjualnya tidak hanya satu. Belasan. Hingga mata tertuju ke satu tawaran yang amat sangat menarik. TV LED merk Toshiba 40", harga Rp 1,320 juta. Woww murah sekali.

Benarkah ini? Saya cek akun penjualnya. Ternyata belum lama buka akun di Bukalapak. Bulan Agustus ini. Sangat baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline