Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Derma Dharma itu Mudah, Jangan Lupa Kebijaksanaan

Diperbarui: 2 September 2022   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Derma Dharma itu Mudah, Tapi Jangan Lupa Kebijaksanaan (gambar: grunge.com, diolah pribadi)

Menggugah pembaca untuk rutin membaca, rutin menulis, dan rutin bermeditasi untuk mengembangkan kecakapan derma Dharma.

Derma Dharma itu mudah-mudah gampang. Menjelaskan ajaran Buddha yang sederhana, umum, dan mudah dipahami; itu sudah dapat dikategorikan berderma Dharma.

Pengetahuan Dharma yang dalam, luas, dan rumit tidak dibutuhkan bila ditanya mengapa banyak Buddhis yang vegetarian, menjelaskan bahwa mereka menjalankan ajaran Buddha tentang tidak mendukung terjadinya pembunuhan (Dhammika Sutta/Sn 2.14)[i] sudah termasuk mengajarkan Dharma. 

Menguraikan alasan Buddhis mengusir nyamuk yang hinggap di tangan alih-alih langsung ditepok, menjawab pertanyaan mengapa Buddhis tidak memancing, dan berbagai pertanyaan lain adalah pemberian Dharma.

Memahami Lima Sila dalam agama Buddha saja sudah cukup sebagai modal melakukan pemberian Dharma. Bila tertarik untuk menjadi penceramah di wihara, modal tersebut tentu harus ditambah. Bukankah pengetahuan yang mumpuni dibutuhkan untuk melakukan pemberian tertinggi (Balasutta/A.N 9.5)

Ki Cunda pernah berpesan. "Nara sumber jangan sampai kekurangan sumber". Beliau dulu adalah salah satu nara sumber khusus di minggu ke-4 program Buddha Subhasita di radio Cakrawala.

Topik pada minggu tersebut menantang. Tanya jawab bebas. Ini bukan perkara mudah. Segala macam pertanyaan diajukan. Topiknya tak tentu. Tanpa pengetahuan yang banyak dan pengalaman yang luas, menjawab pertanyaan yang tak terduga adalah sebuah tantangan.

Kekeringan sumber saja tidak boleh, apalagi sampai kehabisan. Rutin belajar membantu Anda untuk menggali sumber agar tersedia saat dibutuhkan.

Buddha Dharma tersedia di mana-mana. Tripitaka dan buku Dharma - versi cetak dan elektronik, video dan audio khotbah mudah didapatkan. Pintu kebijaksanaan hanya berjarak satu langkah.

Kita yang harus mendekat. Pelan saja, tapi pasti. Sediakan waktu untuk belajar lima menit sehari. Sebentar, tetapi rutin itu dampaknya dahsyat. Lima menit sehari sama dengan 150 menit satu bulan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline