Lihat ke Halaman Asli

Greg Satria

TERVERIFIKASI

FOOTBALL ENTHUSIAST

Izah Berkostum Los Blancos Beri Ruh Tambahan Untuk Singkirkan Citizen

Diperbarui: 20 April 2024   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rodrygo berselebrasi setelah membobol gawang Manchester City, Kamis (18/4/24) dini hari WIB. Sumber : (NAOMI BAKER/AFP) via kompas.com

Momen pembalasan atas kekalahan telak di semifinal UEFA Champions League musim lalu (2022/2023) tuntas dilakukan Real Madrid kepada Manchester City. Datang ke Etihad sebagai non-unggulan karena hasil imbang 3-3 di Madrid pekan lalu, pasukan Carlo Ancelotti lolos semifinal setelah menang adu penalti. Apa formulanya? Menurut saya, Izah atau Kebanggaan!

Dua momen menunjukkan izah berkostum Los Blancos dilakukan jugador El Real, Kamis (18/4/2024) dini hari WIB. Pertama, berseleberasi usai cetak gol pembuka di laga semalam, Rodrygo menunjukkan patch (emblem) logo Real Madrid ke arah kamera. Kedua, Jude Bellingham juga lakukan hal yang sama setelah sukses menjadi algojo dalam adu tendangan penalti. 

Pesan menunjuk patch ini sangat jelas, "Saya (kami) punya kebanggaan besar menjadi bagian Los Blancos, klub terbaik di dunia!"

Inilah yang menjadi perbedaan di laga tersebut, kendatipun Manchester City menguasai penuh jalannya laga. Gelandang bertahan City, Rodri, paska pertandingan sedikit sinis menyatakan bahwa ia hanya melihat satu tim di atas lapangan yakni Manchester City. 

Penilaian yang wajar, karena mereka kuasai hampir 70% penguasaan bola plus unggul dari segi tembakan. Total 33 tembakan dengan 9 mengarah ke gawang dimiliki oleh City, hanya berbanding 8 tembakan Real Madrid dimana 3 mengarah ke gawang Ederson.

Sudah main di Etihad, komposisi skuadnya juga full team, unggul peguasaan bola di lapangan, lalu apa yang kurang dari Manchester City? Terlalu naif kalau kita hanya mengatakan keberuntungan berada di pihak El Real. Mari kita bahas.

Real Madrid Klub Terbesar di Dunia

Jika kita ingat di tahun 2000an, ada film sepakbola berjudul GOAL. Di film tersebut, digambarkan seorang Santiago Munez meniti kariernya dari bawah, sebelum pencari bakat Newcastle United merekrutnya. Performa gemilang selama berseragam Toon Army, membuatnya sukses pindah ke klub idamannya, Real Madrid.

Cerita fiktif ini tentu terjadi pula ke sejumlah pemain yang pernah berseragam Real Madrid. Mengoleksi 14 gelar UCL dan 5 Piala Dunia Antarklub, tentu sah mengatakan bila merekalah klub terbesar di dunia. Los Blancos kerap menjadi tujuan tertinggi karier sepakbola (mayoritas) pemain.

Real Madrid juga pernah dikenal dengan proyek ambisius Los Galacticos, untuk mengumpulkan pemain-pemain terbaik dunia.

Jilid pertama tahun 2000an awal, Luis Figo, Zinedine Zidane, David Beckham dan Ronaldo disatukan membentuk skuad super bersama Roberto Carlos, Raul Gonzales, Guti dan Iker Casillas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline