Prediksi Kebutuhan Air Dunia
Kebutuhan air dunia diperkirakan meningkat 6 kali sejak tahun 1900-1995. Peningkatan tersebut 2 kali lebih tinggi dibandingkan laju pertambahan penduduk. Di sisi lain, lebih banyak air yang diambil dari sumber-sumber air dibandingkan dengan jumlah air yang dikembalikan ke dalam sumber-sumber air. Pertambahan jumlah penduduk
Hubungan Aktivitas Pertanian dengan Ketersediaan Air
Menurut data FAO (2016), pemanfaatan air untuk irigasi lebih banyak di negara-negara berkembang karena sebagian besar (75%) lahan pertanian beririgasi teknis berada di negara-negara tersebut. Efisiensi penggunaan air irigasi relatif masih rendah yaitu 30% sehingga perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi pertambahan kebutuhan air irigasi sedangkan jumlah air di dunia relatif tidak bertambah. Aktivitas pertanian memiliki hubungan timbal balik dengan kualitas air. Aktivitas pertanian yang kurang bijaksana dapat menurunkan kualitas air yang ada disekitarnya maupun daerah di bagian hilirnya. Disisi lain untuk mendapatkan produk pertanian yang berkualitas dan aman dikonsumsi diperlukan kualitas air tertentu.
Peranan Vital Air dalam Pertanian
Dengan demikian, keberlanjutan sektor pertanian sangat tergantung kepada keberadaan air dari sudut kualitas maupun kuantitas. Pertanian berkelanjutan umumnya dimaksudkan sebagai aktivitas pertanian dengan memanfaatkan sumberdaya alam untuk menghasilkan pangan yang menguntungkan secara ekonomi dan dapat diterima oleh masyarakat tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan. Pertanian secara sederhana dapat dikatakan sebagai aktivitas untuk menghasilkan pangan. Oleh karena itu, sektor pertanian mutlak diperlukan untuk menjamin kebutuhan pangan manusia.
Dampak Buruk Pertanian yang Tidak Berwawasan Lingkungan
Proses produksi pangan dapat menimbulkan berbagai dampak terhadap lingkungan alami di sekitarnya. Dampak degradasi lingkungan dapat diakibatkan oleh antara lain penggunaan pestisida dan pupuk dengan dosis tinggi, teknik irigasi yang kurang tepat, mekanisasi yang berlebihan atau penggunaan lahan yang kurang tepat. Degradasi lingkungan yang terjadi antara lain dalam bentuk penurunan kualitas lingkungan yang meliputi tanah, air dan udara, penurunan kualitas dan kuantitas pangan, dan pencemaran badan dan sumber air. Degradasi lingkungan akibat proses produksi pangan tersebut dapat menghambat keberlanjutan aktivitas pertanian.