Lihat ke Halaman Asli

Binsar Antoni Hutabarat

Dosen, penulis, editor

Jangan Ada yang di Luar Rel, Badai Covid-19 Cepatlah Berlalu

Diperbarui: 20 Maret 2020   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada Jumat (20/3/2020) di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Achmad Yurianto memastikan ada 369 kasus Covid-19 di Indonesia.

Jumlah ini bertambah 60 kasus dari pengumuman yang disampaikan Yurianto kemarin. Ada 60 kasus baru, sehingga jumlah total 369. Dari jumlah itu ada 32 pasien Covid-19 yang meninggal dunia, 17 Orang berhasil disembuhkan.

Saat ini ada 17 provinsi yang memiliki catatan pasien Covid-19. Kalimantan Tengah tercatat memiliki kasus baru pasien yang mengidap virus corona. Ada dua pasien baru di provinsi tersebut.Yang memperihatinkan adalah jumlah meninggal karena covid-19 di Indonesia terbesar di Asia Tenggara. 

Masyarakat Indonesia perlu belajar dari masyarakat di Singapura yang mentaati kebijakan "Social Distinction" menjaga jarak sosial secara ketat. Hingga saat ini tidak ada korban meninggal akibat COVID-19 di Singapura, dengan 313 kasus positif.

Situs resmi Singapura moh.gov.sg, Kamis (19/3/2020) mencatat ada 196 kasus aktif. Dari jumlah tersebut, 181 orang dirawat di rumah sakit dalam keadaan stabil.

Belajar dari pengalaman negara-negara lain dalam menangani Covid-19, Indonesia harus percaya kepada pemerintah, dan mentaati kebijakan pemerintah dengan sungguh-sungguh. Pada saat yang sama juga pemerintah pusat dan daerah harus sejalan dalam melaksanakan kebijakan yang ditetapkan Presiden Jokowidodo.

Indonesia harus bersatu memerangi Corona, jangan ada yang berada di luar rel, semua kita harus merapatkan barisan untuk bekerja bersama melaksanakan strategi yang ditetapkan, dan tentunya menjauhi perdebatan yang tidak perlu untuk menghalau badai Covid-19.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga telah menegaskan agar para tokoh di negeri ini menghentikan segala perdebatan mengenai strategi jitu dalam menyelesaikan wabah virus corona.

Kita tentu paham Virus Corona ini adalah virus jenis baru, dan belum ada obat yang dapat menyembuhkannya, karena itu tepatlah apa yang dikatakan Doni, saat ini yang terpenting adalah meyakinkan publik agar memahami penyebaran wabah tersebut dan cara mengantisipasinya.

Paradigma Demokrasi dan utilitarianisme

Keadaan darurat Corona di indonesia memerlukan tindakan luar biasa untuk menyelamatkan sebanyak-banyaknya rakyat Indonesia dari bahaya Corona yang mematikan dan pada saat yang sama juga melindungi hak setiap individu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline