Lihat ke Halaman Asli

Grace Kelana

bukan orang luar biasa

Dengan Cinta, Auriga

Diperbarui: 19 November 2022   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unedited image source: unsplash.com

Aku tidak mengerti cinta layaknya semua orang yang pernah. Pun aku tidak suka berurusan dengan perasaanku sendiri. Aku tidak pernah merasakan percikan api dalam hati yang bisa membakar hatiku utuh-utuh. Juga tidak pernah merasakan ombak yang beriak dalam hati, menimbulkan perasaan yang membuncah. Seperti apa yang kurasakan kini. Pada menit ini, detik ini. Perasaan ini mengalir bagaikan air pada sungai yang tahir, hanya untuk puan dalam mimpi-mimpiku; Mayara Adinda.

Engkau adalah sebuah nafas segar di tengah sesak manusia-manusia biasa. Dewi diantara insan hina. Satu-satunya alasan bagiku untuk tinggal lebih lama di bumi. Semuanya demi bertemu engkau kuturut. Sampai terbang melewati pulau-pulau hanya untuk melihat satu sama lain, mata dengan mata. Tentu, parasnya tidak ada bandingannya. Layak diabadikan di setiap cetakan foto yang apik.

Snap!

Sempurna. Objek dari mataku satu-satunya. Sampai kini masih aku ingat pertama kali hangat tanganmu menyalamiku dengan tulus, tidak layaknya orang-orang lain yang berbicara denganku saja tidak sudi. Dengan lembut suaramu berinteraksi denganku, oh, semuanya terasa seperti sebuah mimpi.

"Halo! Kita satu prodi ya, boleh kenalan nggak? Aku Mayara Adinda, panggilnya Maya aja,"

"A-Auriga Aditya..."

"Eh maaf, siapa? Nggak kedengeran,"

"Auriga... Aditya!"

"Ahh, oke Auriga! salam kenal! Jangan malu-malu sama aku,"

Aku mampu merasakan darah mengalir menuju pipi-pipiku, memunculkan semburat merah muda yang hiasi sekujur wajah. Personifikasi dari segala kebaikan Ialah engkau, Maya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline