Lihat ke Halaman Asli

Commet di Jakarta

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak lama lagi akan ada Commet di Jabodetabek. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) sudah memasang leaflet/brosur mengenai penggunaan Commuter Electronic Ticketing (Commet). Ya, tiket kertas yang selama ini digunakan akan segera digantikan oleh tiket elektronik dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID), seperti tiket EZ Link yang digunakan MRT di Singapura.

Harga perdana Commet adalah Rp25.000 sudah termasuk dana cadangan sebesar Rp15.000 yang dapat digunakan saat pertama kali membeli atau tidak memiliki saldo di tiket. Untuk isi ulang atau top up, tidak dibatasi nilai minimalnya, tetapi saldo maksimal yang boleh ada di kartu Commet adalah satu juta rupiah. Saldo akan secara otomatis berkurang sesuai dengan tarif KRL yang digunakan. Kalau sudah tidak digunakan, kartu Commet dapat dikembalikan ke PT KCJ yang akan diganti sesuai dengan nilai saldo yang ada ditambah harga pembelian awal.

Cara penggunaan Commet cukup mudah. Penumpang KRL menyentuhkan (tap) Commet pada saat masuk peron di stasiun keberangkatan. Kemudian saat di atas kereta, penumpang juga harus tap Commet ke alat pembaca Commet yang dibawa oleh petugas KCJ. Tujuannya adalah untuk menentukan kelas kereta yang digunakan, apakah ekspres AC, Ekonomi AC, atau KA Ekonomi Biasa non AC. Kelas kereta ini akan mentukan tarif yang dikenakan kepada penumpang. Selanjutnya, setelah sampai di stasiun tujuan, penumpang harus sekali lagi tap Commet saat akan keluar peron stasiun. Jadi, harus melakukan tiga kali tap. Inilah bedanya dengan MRT Singapura, yang cukup 2 kali tap, di stasiun keberangkatan dan di stasiun tujuan, karena hanya ada satu kelas kereta dan tarif sesuai dengan asal dan tujuan.

Kalau hanya melakukan dua kali tap, konsekuensi yang terjadi adalah akan dikenakan tarif tertinggi yaitu Rp15.000 atau kartu tidak dapat digunakan. Jika kartu tidak dapat digunakan, untuk mengaktifkan kembali harus menghubungi loket penjualan dan membayar denda sebesar Rp15.000.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline