Lihat ke Halaman Asli

Giffar Abizar

Student and Freelance Writer

Pembuatan "Imah TOGA" dan Pelatihan Kreasi Masker Tie Dye di Kelurahan Sukahurip, Tasikmalaya

Diperbarui: 2 Maret 2021   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Imah TOGA", taman TOGA sebagai wujud program kerja kelompok KKN UNS 11 (Rabu, 17/03/21) | dokpri

Press Release

TASIKMALAYA, Sebanyak 1.444 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengah pandemi Covid-19 selama sebulan, dari 12 Januari hingga 25 Februari 2021.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Okid Parama Astirin mengatakan, KKN tematik integratif yang berlangsung selama 45 hari tersebut dikuti oleh mahasiswa yang berasal dari 11 fakultas. 

Kegiatan ini juga melibatkan 70 Dosen Pembimbing Lapangan. Berbeda dengan KKN sebelumnya, periode ini kegiatan bersistem daring dan luring, dan lokasi ditentukan sesuai dengan domisili masing-masing mahasiswa. Mahasiswa KKN disebar ke 17 provinsi di Indonesia, dengan rincian enam provinsi dan 106 kabupaten di Pulau Jawa serta 11 provinsi dan 24 kabupaten di luar Pulau Jawa.

Salah satu kelompok KKN melakukan kegiatannya di Kelurahan Sukahurip, Tamansari, Tasimalaya. Rangkaian kegiatan kelompok 11 dimulai pada Senin, 15 Februari 2021. Program kerja utama yang diusung adalah pendampingan pembuatan taman tanaman obat keluarga (TOGA). Proyek ini diberi nama "Imah TOGA", yang secara harfiah, dalam bahasa Sunda berarti rumah TOGA. "Imah TOGA" dibuat di pekarangan kantor Kelurahan Sukahurip.

dokpri

Mahasiswa KKN kelompok 11 UNS membuat taman TOGA di pekarangan kantor Kelurahan Sukahurip, Tasikmalaya (Rabu, 17/03/21) | dokpri

Taman TOGA pada hakikatnya adalah sebidang tanah di pekarangan rumah yang ditanam tanaman berkhasiat obat. Pemeliharaan taman TOGA tidaklah sulit. Cukup diberi pupuk organik dan disiram secara teratur. TOGA yang sudah ditanam nantinya dapat dimanfaatkan warga sebagai obat milik bersama. Selain dapat mempercantik pekarangan, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan kepedulian warga terhadap lingkungan.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, mahasiswa mengadakan pelatihan kreasi masker berteknik tie dye. Teknik ini berupa pewarnaan kain masker dengan cara memutar, mengikat, dan mencelupnya ke dalam pewarna. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas ibu-ibu Kelurahan Sukahurip di masa pandemi.

25 kader PKK Kelurahan Sukahurip mengikuti kegiatan pelatihan kreasi masker tie dye yang bertempat di halaman kantor kelurahan (Kamis, 18/03/21) | dokpri

Kegiatan KKN di Kelurahan Sukahurip selesai pada tanggal 25 Februari 2021, sekaligus ditutup dengan penarikan mahasiswa oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline