Lihat ke Halaman Asli

Ghalend

Siswa

Masalah Pendaftaran PTN: Kebingungan Siswa-siswi SMA Taruna Terpadu

Diperbarui: 2 Maret 2024   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ratusan siswa-siswi SMA Taruna Terpadu (boAsh) yang merupakan siswa terpilih eligible sedang mempersiapkan pilihan kampus yang akan dituju melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP)


Kurikulum SMA Taruna Terpadu, Erwan Usmawan, S.T., G.R. telah menetapkan 192 siswa terpilih eligible pada 28 Desember 2023.


Kebingungan siswa-siswi dalam menentukan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan jurusan yang akan mereka tuju menjadi beban pikiran yang harus segera dipertimbangkan.


Pendaftaran akun dilakukan dengan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) pada website resmi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) pada 9 Januari 2024 hingga 9 Februari 2024.


Melansir dari akun official TikTok @adminsnpmb, banyak siswa-siswi yang mengalami kendala pengisian data akun pada pelampiran foto, tahun lulus, dan pengisian data lainnya.


Pemilihan kampus dan jurusan baru dilakukan di tanggal 14 Februari 2024 bersamaan dengan Pemilihan Umum Presiden Indonesia (Pilpres) tahun 2024.


Di masa kelas 12 ini, banyak kendala yang dihadapi, mulai dari nilai yang tidak memadai, strategi yang harus dibuat, hasil rekomendasi yang tidak sesuai keinginan, sampai dengan harus melawan diri sendiri, apakah harus mengikuti ego dan kemauan, atau justru realistis dengan menurunkan standar.


Kebimbangan siswa-siswi SMA Taruna Terpadu (boAsh) bertambah setelah konsultasi dengan pihak konsultan bimbingan belajar BISMA, Ahmad Sudarsono, S.Pi. dikarenakan hasil konsultasi tidak sesuai dengan harapan siswa-siswi.


Rendahnya nilai yang didapat siswa-siswi membuat mereka tidak bisa memenuhi prediksi Nilai Rata-rata Minimum (NRM) di kampus tujuan mereka.


Banyaknya kesibukan dan tugas sekolah menjelang kelulusan juga menambah kegiatan dan memakan waktu siswa-siswi baik di dalam maupun di luar sekolah. Meski sekolah memberikan banyak try-out dari beberapa lembaga, siswa-siswi merasa tidak mampu mengerjakan dikarenakan guru lebih berfokus pada tugas sekolah, sehingga siswa-siswi tidak mendapatkan waktu belajar untuk mengikuti jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).


Beberapa siswa-siswi dari seluruh Indonesia mengeluhkan panitia SNPMB yang terus memberikan waktu tambahan. Karena menurut siswa-siswi tindakan tersebut merupakan tindakan tidak disiplin, beberapa siswa-siswi betanggapan untuk tidak egois karena ada kendala pada website SNPMB.


Banyak pro-kontra terkait perpanjangan waktu memang menimbulkan perdebatan, tetapi keputusan panitia tidak bisa dibantah. Para siswa-siswi cukup berdoa untuk bisa diterima di kampus impiannya masing-masing.


Siswa-siswi di SMA Taruna Terpadu (boAsh) ada yang memiliki konflik antar siswa-siswi karena memilih jurusan yang sama di kampus yang sama, dikarenakan pada Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) jika ada 2 siswa/siswi dari 1 sekolah, terkadang harus berebut kuota di kampus tujuan.


Dari tanggal 4 Maret 2025 siswa-siswi SMA Taruna Terpadu (boAsh) akan melaksanakan Sumatif Akhir Semester (SAT), 11 Maret 2024 Ujian Praktik (Uprak), 18 Maret 2024 melaksanakan Ujian Sekolah (US), dan tanggal 26 Maret 2024 adalah pengumuman hasil Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline