Lihat ke Halaman Asli

Gema Laksmi Mawardi

Sic Luceat Lux

The Natural Born Killer, Jessica Sianida, dan Penjajahan Frekuensi Publik

Diperbarui: 12 Januari 2017   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jessica Kumala W. saat membaca pledoi. Kompas.com

"The media made them superstars." Natural Born Killers.

Sepasang kekasih menebar terror, korban berjatuhan, darah tumpah ruah. Adalah Mickey dan Mallory, sepasang kekasih hasil ciptaan Quentin Tarantino, dijelmakan dalam film Natural Born Killers tahun 1994 oleh sutradara Oliver Stone.

Mickey dan Mallory, The Natural Born Killers (sumber: tumblr.com)

Seperti film-film Tarantino yang lain, Natural Born Killers juga penuh adegan kekerasan berdarah-darah. Mickey (Woody Harrelson) dan Mallory (Juliette Lewis) menggila nyaris di sepanjang film, mencabut nyawa tanpa butuh alasan. Sebuah petualangan psikedelik audio visual yang menegangkan. 

Selain ganas dan liarnya aksi duet maut Mickey dan Mallory, film ini juga jadi kritik keras untuk media. Lewat Natural Born Killers, secara kasar dan brutal kita disuguhi sebuah kenyataan: media meracik dan meramu berita-berita kriminal lalu menyajikannya dalam porsi besar. Kadang bahkan terlalu besar. 

Padahal, pada saat media mendulang untung dari komersialisasi berita kriminal, ada yang perlahan berubah di benak publik. Ada efek samping yang tumbuh dan menguat di mental penonton. Natural Born Killers merunut berubahnya sepasang pembunuh maniak  menjadi superstars. Dan perubahan itu tak lain tak bukan disebabkan oleh eksploitasi media. 

Lalu, kita tengok sejenak kenyataan media kita belakangan ini. Sidang perkara pembunuhan Jessica Sianida ditayangkan dari pagi hingga dini hari. Di samping bola, sekarang ada pilihan nobar Sidang Jessica. Kalau judi legal, tentu pasar taruhan sudah dibuka, "Tebak angka, Jessica bakal kena berapa tahun?"

Siapa tak kenal tokoh-tokoh dalam serial kolosal Sidang Jessica? Para jaksa dan pengacara, saksi-saksi ahli, kerabat dan kawan dari kedua belah pihak. Dan tentunya: Jessica Kumala Wongso alias Jessica alias Jess, si terdakwa. Dialah bintang pagelaran media ini. Center stage dikuasainya dengan apik pula. Jessica bicara sambil mengibaskan rambut, Jessica tertawa sambil bercanda, Jessica mengeluh kamar tahanan tak nyaman, Jessica lupa, Jessica ini, Jessica itu. Publik sudah akrab betul dengan terdakwa satu ini.

Tak heran kalau suatu hari ada yang endorse produk untuk diiklankan pesohor baru ini. Publik mungkin tak akan kaget kalau suatu waktu Jessica dengan ceria berbicara ke arah kamera:

"Agar tidak mengantuk selama sidang, Aku sarapan pake ini: 

Sambel Petir Istimewa. 

Cukup satu sendok kecil, panasnya seharian.

Jangan lupa cek ig-nya yah." 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline