Lihat ke Halaman Asli

Kain Bekas Jadi Emas

Diperbarui: 17 September 2020   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

                                      

          "TIDAK SEMUA BARANG BEKAS MENJADI SAMPAH"

Reaksi Saya atau kita ketika melihat kain bekas yang ada di tong sampah mungkin spontan ada rasa jijik . Bahkan ketika dirumah kita sendiri baik secara pribadi atau keluarga ketika ada kain yang tidak layak pakai cepat-cepat di order ketempat panti atau dijadikan sebagai kain lap dan keset kaki. Nah, itu juga baik dan tidak salah asalkan tidak dibuang begitu saja atau ketempat sampah. Selain kainnya lama busuk juga menjadi sarang penyakit.

Teman-teman lewat tulisan ini saya mau berbagi ide. Dan ide ini sudah kami praktekkan. Beberapa bulan yang lalu saya dan teman-teman membuat tanaman plawija disekitar pekarangan rumah dengan memanfaatkan ember bekas,pastik rinso,termasuk drum plastik sebagai wadah atau pot untuk menanam. Dan ini sudah berlangsung sejak akhir  bulan maret yang lalu. 

Ternyata tanaman kami ini berkembang dan sangat bagus hingga saat ini. Hasilnya memuaskan dan bisa dinikmati oleh beberapa komunitas lainnya. Yang kami tanam bukan hanya sayuran lagi . Ada aneka jeruk tapi yang sistem cangkok ya...ada juga jambu biji dan jambu air dan beberapa jenis tanaman lainnya.

Dan sekarang kami kekurangan pot sebagai wadah untuk menanam. Kalau dipikir-pikir ,jika kami membeli pot plastik mungkin hanya sekali pakai dan tidak bertahan lama karena kena hujan dan sinar matahari. 

Selain itu kami harus keluarkan biaya yang lumayan besar. Ok,saya ada ide untuk komunitas saya. Tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak.

 Saya teringat sebuah pengalaman ketika dikampung, ayah saya sering membuat asbak dan pot dari kain bekas. Hal ini dibuatnya ketika saya dan adik saya mendapat tugas dari sekolah untuk membuat kerajinan tangan. 

Caranya adalah dengan mencelupkan kain bekas kedalam air semen kemudian dibentuk sesuai dengan benda yang dibuat sebagai cetakan nya, Misalnya ember. Embernya ditelungkupkan ya,setelah itu seluruh bagian dilapisi dengan plastik . Tujuannya supaya kain yang dicelupkan di air semen tidak lengket di ember.

Jadi kainnya di buat beberapa lapis supaya tebal dan kuat mengikuti bentuk benda yang dibuat sebagai cetakannya. Tunggu kira-kira dua hari pot nya sudah jadi dan kering . Setelah kering kita tinggal mencat kalau mau,kalau yang kami punya sih polos.

Jadi teman-teman kain bekas yang ada dirumah kami,sudah dijadikan sebagai bahan dasar untuk membuat pot. Sekarang sudah menjadi wadah untuk menanam pok cai ,terung ungu ,cabe dan selada. Sebagian sudah bisa di panen .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline