Lihat ke Halaman Asli

Budiman Gandewa

Silent Reader

[Cerpen] Cinta 5 Watt

Diperbarui: 30 Agustus 2016   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: klikkabar.com

5 Watt Cintaku, padamu
Meski redup seperti senja
namun indah pada waktunya

5 Watt Cintaku, Padamu
Meski tak berkilau sinarnya
Namun mampu bertahan lama

5 Watt Cintaku, Padamu
Meski gelap menaunginya
Namun bisa memberikan cahaya

Dari fajar, sampai malam tiba.

Selamanya!

.....<@>.....

Tasya bergegas keluar kelas. Lalu berjalan melintasi lapangan basket, yang masih basah karena guyuran hujan tadi malam.

Langkah kaki cewek tersebut berhenti di depan sebuah kelas. Satu persatu wajah penghuni kelas itu dipandanginya. Tapi Tasya tidak menemukan cowok yang dicarinya.

Cewek itu berpikir sejenak, sebelum akhirnya melangkahkan kakinya ke belakang sekolah. Tempat murid cowok biasa menghabiskan rokok sebatang, sebelum masuk ke dalam kelas.

Benar saja. Cowok yang dicarinya tampak asyik duduk menjuntai  di atas tembok belakang sekolah. Ditangannya terselip sebatang pena. Layaknya penyair picisan, yang tidak pernah kehabisan kata-kata. Untuk menuliskan puisi sampah, menurutnya.

"Hei...!" Hardiknya pada cowok itu, yang tampak terkejut karena kehadiran Tasya yang tiba-tiba.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline