Lihat ke Halaman Asli

Gabrielle Afritya Siahaya

Mahasiswa Penerima Beasiswa STP Trisakti

Hobi yang Berbayar, Bagaimana?

Diperbarui: 27 Januari 2020   03:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com

Kata orang di luar sana, salah satu faktor yang mendukung kita dalam mencapai sebuah kesuksesan pekerjaan kita adalah pekerjaan yang dilakukan dengan senang hati atau sukacita. 

Nah, pekerjaan yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar. Tapi, bagaimana dengan sebaliknya? Jika ternyata hobi yang kita geluti ternyata cukup menguras isi dompet kita. Hmm, untuk kasus ini saya ingin berbagi pengalaman saya.

Beberapa waktu yang lalu, saya tertarik dengan sebuah kutipan dari Aldous Huxley, yang berkata "to travel is to discover that everyone is wrong about other countries" 

Ya, kutipan ini menginspirasi saya untuk membuktikan bahwa dengan berpergian ke suatu daerah dapat membantah  pandangan yang keliru yaitu dengan cara mengenal lebih dalam mengenai daerah tersebut.

Kemudian, muncullah ide untuk mengisi waktu luang dengan berpergian ke beberapa objek wisata yang belum banyak diketahui orang banyak. Dimulai dari daerah saya sendiri, di Pulau Ambon ternyata banyak sekali objek wisata yang masih "perawan" di pulau ini. Dikarenakan akses yang terbatas, kekurangan informasi,fasilitas yang belum memadai dan sebagainya.

Tentu saja hobi ini mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dimana saat itu saya masih di bangku SMA. Mulai dari mencari informasi sebanyak mungkin yang lazimnya ditemukan dari masyarakat sekitar, biaya transportasi mengingat sebagian besar objek wisata ini memiliki akses yang terbatas sehingga memungkinkan saya untuk menyewa sepeda motor atau dengan alternatif lain, mengajak teman yang memiliki kendaraan. 

Tapi, ya tetap saya akan menanggung uang bensinnya, haha. Tidak hanya itu, ternyata beberapa peralatan juga diperlukan untuk keamanan diri sendiri saat berpergian dan konsumsi yang diperlukan selama perjalanan.

Tetapi, kegiatan ini sangat menyenangkan meski saya sendiri harus 'berkorban' dengan menabung untuk memenuhi seluruh kebutuhan ini. Hobi ini kemudian berkembang menjadi sebuah kegiatan yang dikenal dengan LETSGABLOST sampai sekarang. 

Tidak terbatas pada objek yang belum dijamah saja tetapi sampai kepada objek yang sudah populer pun saya akan mencoba mempublikasikannya lewat media sosial agar lebih dikenal masyarakat luas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline