Lihat ke Halaman Asli

Fajr Muchtar

TERVERIFIKASI

Tukang Kebon

Mau Tahu Gong Nekara Terbesar Di Dunia? Ke Selayar Saja

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selayar tidak hanya memiliki gugusan pulau-pulau dengan pantai terindah di Indonesia. Pulau kecil di ujung Sulawesi Selatan ini memiliki sejarah masa lalu yang sangat panjang. Di perairannya banyak ditemukan harta karun dari kapal-kapal niaga masa lalu yang karam. Kalau kapal yang karam tentu susah untuk dilihat, bagaimana kalau melihat yang di darat saja? Gong Nekara adalah salah satu tempat yang mesti dituju. Konon gong nekara ini merupakan yang tertua dan terbesar di Asia Tenggara.

Gong Nekara ini letaknya di Dusun Bontobangun ( 4 km sebelah selatan kota Benteng. Tempatnya mudah dicapai. Bisa naik pete-pete (angkot), pakai ojek atau kendaraan pribadi. Pertama kali saya mengunjunginya (tahun 90-an) gong ini masih diletakan di ruangan terbuka. Saat ini gong diletakan disebuah ruangan kecil. Sangat kecil bahkan, sehingga kalau 5 orang dewasa masuk, ruangan ini menjadi sangat sempit dan pengap.

tempat penyimpanan gong nekara yang sempit

Untuk bisa melihat gong nekara tertua dan terbesar ini, kita mesti meminta izin dari yang penunggunya. Penunggunya adalah salah satu keturuan raja-raja Selayar sekaligus tetua di sini. Anda beruntung jika penunggunya ada. Soalnya pernah beberapa kali ke sana dan penunggunya tak ada. Tak ada tarif resmi juga masuk ke ruangan itu, jadi yah bayar seikhlasnya saja ke penunggu atau masukan ke kotak.

Berdasarkan penjelasan dari tetua, nekara tersebut ditemukan secara tidak sengaja di kampung Rea-Rea pada tahun 1686 oleh penduduk yang bernama Sabuna. Pada saat itu Sabuna sedang mengerjakan sawah Raja Puta Bangung di Papaniohea, salah satu daerah perkampungan di Pulau Selayar. Saat mencangkul sawah, secara tak sengaja, paculnya menyentuk benda keras yang setelah digali ternyata sebuah gong. Pada tahun 1760 nekara tersebut dipindahkan ke Bonto Bangung dan menjadi kalompoang/arajang (benda keramat) Kerajaan Bonto Bangung, salah satu kerajaan di Pulau Selayar.

Menurut ahli sejarah, gong nekara itu merupakan peninggalan zaman perunggu. Gong itu terbuat dari perunggu yang bentuknya menyerupai dandang terbalik, dengan luas lingkaran permukaan sebesar 396 cm persegi, luas lingkaran pinggang 340 cm persegi, dan tinggi 95 cm persegi

sosok nekara lengkap dengan kodoknya

Motif flora dan fauna terdiri dari gajah 16 ekor, burung 54 ekor, pohon sirih 11 buah, dan ikan 18 ekor menunjukan keunikan tersendiri. Sebab di Selayar tidak pernah ada kesaksian keberadaan gajah. Hal itu kemudian ditafsirkan bahwa gong ini bukan asli buatan Selayar.

Dari beberapa penelusuran sejarah kemudian disebutkan bahwa hanya ada dua gong sejenis. Satu lagi ada di Tiongkok. Nah mengapa satu gong nya berada di Selayar itu masih merupakan misteri yang perlu dipecahkan. Sebab biasanya gong nekara yang merupakan perangkat pemujaan atau ritual dipakai secara berpasangan. Gong ini dipersonifikasi sebagai pasangan suami istri yang saling mengisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline