Lihat ke Halaman Asli

Firdaus Tanjung

Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

Heritage of Toba dan Upaya Membangun Wisata "Minded"

Diperbarui: 22 Oktober 2021   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bpk. Indyo Pratomo menyampaikan materi di International Conference, di Balige Danau Toba (tangkapan layar pribadi)

Siapa saja pasti sudah tahu tentang objek wisata Danau Toba yang terletak di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Dikelilingi oleh 7 Kabupaten yakni, Kabupaten Karo, Humbang Hasundutan, Dairi, Samosir, Toba Samosir (Tobasa), Tapanuli Utara (Taput), dan Simalungun.

Danau yang terluas di Asia Tenggara ini, tentu sudah tidak asing lagi kedengarannya. Sajian keindahan panoramanya membuat kita berdecak kagum. Selain itu terdapat adat dan kebudayaan Batak yang tidak kalah menariknya.

Karena itu pula, perjuangan bertahun-tahun oleh tokoh-tokoh masyarakat Sumatera Utara termasuk pakar-pakar akademi berhasil menjadikan kawasan Danau Toba sebagai Global Geoparks oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) pada 7 Juli 2020 yang lalu.

Danau Toba disebut juga dengan Kaldera Toba, karena terbentuk oleh akibat ledakan supervolcano yang terjadi pada masa lalu. Menurut teori para pakar, ada 3 kali letusan dahsyat. Letusan yang terakhir inilah luar biasa ledakannya, terjadi kira-kira 74.000 tahun yang lalu.

Dan baru-baru ini, kawasan Danau Toba telah dijadikan sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF).

Pada tanggal 13 Oktober 2021 lalu diadakan kegiatan acara seminar International Conference dengan tema “Heritage of Toba: Natural dan Cultural Diversity”. Bertempat di lokasi gedung TB. Silalahi, Balige Kabupaten Toba Samosir.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Menparekraf, Bapak Sandiaga Salahudin Uno secara daring (dalam jaringan). Menampilkan pembicara dari berbagai pakar keilmuan. Pembahasan materi ditinjau dari Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural Diversity.

Selain itu ada tamu pembicara saat pembukaan, diantaranya, Anggota DPR RI, Bapak Sofyan Tan dan Bapak Djohar Arifin Husin, Zumri Sulthoni dari Kadisbudpar Sumut yang mewakili Gubernur Sumatera Utara serta Bapak Luhut Binsar Pandjaitan yang diwakili oleh Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenko Marves Kosmas Harefa.

Acara ini terselenggara berkat kerjasama KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF dengan Kompas Group. Para tamu undangan terdiri dari berbagai kalangan seperti tokoh gereja, tokoh adat, akademisi, seniman, para blogger, dan pelaku industri pariwisata yang hadir baik secara offline maupun online.

Menurut Sofyan Tan, hal yang pertama dirasakan wisatawan ke Danau Toba itu adalah keindahan, culture, keanekaragaman hayati dan kuliner.

Tangkapan layar pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline