Lihat ke Halaman Asli

Firdaus Tanjung

Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

Alumni Medan Juga Bergerak

Diperbarui: 6 Februari 2019   02:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para panitia Koalisi Lintas Alumni Medan saat sesudah konferensi Pers (1/2/19) [dok. pribadi]

Media social ini tanpa bisa dibendung, membawa dampak positif dan negatifnya, memberi manfaat dan mudharatnya....(Joko Widodo)

Hoaks atau berita bohong dapat menimbulkan perselisihan dan perpecahan di tengah masyarakat kita yang pluralis. Derasnya arus informasi yang begitu mudah di era digital telah ikut membawa dampak terhadap sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. 

Memasuki tahun politik di tanah air berbagai informasi begitu massif di lini massa media social (medsos). Ada berita yang positif dan jelas sumbernya. Namun ada juga berita miring bahkan fitnah yang tentu saja tidak jelas fakta dan datanya.

Empat tahun lebih pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tentu telah banyak membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Prestasi demi prestasi telah ditorehkan untuk membawa NKRI ke taraf yang lebih maju.

Namun seiring perjalanan pemerintahan itu tidaklah disambut dengan rasa optimis oleh sebagian rakyat. Tudingan dan aneka fitnah serta hoaks kerap melanda pemerintahan Jokowi. Bahkan nyaris Negara ini diambang perpecahan jika saja aparat pemerintah tidak bergerak cepat.

Katakanlah kasus muka lebam Ratna Sarumpaet yang ternyata bohong sama sekali. Malah beliau pun bersiap "kabur" ke luar negeri dengan alasan memenuhi undangan di salah satu Negara Amerika Latin.

Masih banyak tuduhan dan hoaks melanda di tubuh NKRI ini. Yang tentu saja kita yang waras dan berakal sehat sulit dapat menerima pemberitaan demikian. Ibarat virus yang dapat mengancam keselamtan Negara, hoaks yang disertai ujaran kebencian dapat meluluhlantakan suatu negeri dalam sekejap. Lihat saja nasib Negara Irak dan Suriah serta beberapa negeri Timur Tengah.

Untuk itu pulalah rasanya tidak berlebihan gerakan membangun narasi optimis yang dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat / ormas digemakan. Beranjak dari rasa keprihatinan melihat berita yang bertolak belakang dengan akal sehat.

Artinya kembali ke hati nurani dan akal sehat yang bersuara dalam melihat tulusnya Jokowi dalam membangun negeri ini dengan tidak melihat daerah, suku dan agamanya.

Kelompok masyarakat sipil itu pun memberikan suara dan dukungan kepada Jokowi untuk dua periode. Kelompok itu tergabung dari berbagai alumni sekolah SMA sederajat dan Perguruan Tinggi baik negeri dan swasta.

Di Jawa Alumni berbagai Perguruan Tinggi dan SMA sederajat telah mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Calon Presiden (capres) 01 Jokowi -- Kyai Maruf Amin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline