Lihat ke Halaman Asli

Frilla

Mahasiswa

5 Langkah Penting untuk Menghasilkan Konten "Out of the Box"

Diperbarui: 1 November 2022   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presentasi oleh Bapak Mohammad Reiza, B.Sc., M.Sc., MDM (Dokpri)

Menjadi seorang praktisi public relations membutuhkan berbagai keterampilan: strategi, komunikasi, analitik, dan kreativitas. Semua komponen ini dipadu untuk menghasilkan seorang praktisioner yang berkualitas dalam bidang PR.

Namun, kreativitas dalam bidang PR sering menjadi atribut yang kurang dihargai dan dapat dengan mudah dirusak atau dihambat jika tidak dikelola dengan baik. Namun apakah peran kreativitas dalam industri PR?

Mengutip dari sharing session "Digital Marketing Strategies and Tactics in Pharmacy Industry, A Lesson from PT Kimia Farma Tbk" bersama Mohammad Reiza, Social Media Management Specialist PT Kimia Farma Tbk yang diselenggarakan oleh  Prodi Ilmu Komunikasi President University (27/10), ide-ide yang kreatif sangat dibutuhkan untuk menghasilkan konten out of the box untuk menarik perhatian dan menyampaikan pesan dengan cara yang unik. 

Lalu bagaimana cara menghasilkan konten-konten yang kreatif secara original? Simak 5 langkah sederhana ini! 

  1. Perencanaan (Planning)

Langkah pertama adalah meneliti ekosistem digital dan tren terbaru yang dilakukan pesaing dan warga digital.  Kemudian rencanakan konten dan platform yang relevan dan terkait dengan visi dan misi masing-masing brand; melalui proses brainstorming internal bersama dengan tim branding.

  1. Membuat (Creating)

Setelah itu, ide-ide yang telah dituangkan dalam media perencanaan, diterjemahkan ke dalam konten visual, baik dalam bentuk gambar statis maupun animasi. Konten harus fleksibel sehingga dapat digunakan di berbagai platform digital, seperti media sosial, situs web, email, dan pesan digital yang mudah diteruskan/dibagikan.

  1. Posting

Setelah konten visual disetujui oleh tim Digital Marketing dan tim branding, konten tersebut kemudian dapat diunggah di media sosial (Instagram dan Facebook-mirroring) dan diteruskan ke situs web masing-masing brand untuk tujuan mengintegrasikan konten agar lebih efisien dalam memperbarui isi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline