Lihat ke Halaman Asli

Moeldoko: Tragedi Danau Toba Momentum Benahi Pelayaran

Diperbarui: 22 Juni 2018   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Indonesia masih berduka pasal tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara. Lebaran yang diharap bisa berkumpul dengan sanak- saudara malah menjadi hal yang sangat menyedihkan.

Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko turut menyampaikan belasungkawa terhadap korban. Pemerintah saat ini masih bekerja keras menemukan penumpang yang masih hilang. (tribunmedan.com)

Saat kejadian Moeldoko cepat tanggap dan langsung menghubungi Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Irjen Pol Budi Setiyadi, guna mengetahui lebih lanjut perkembangan di lokasi. Semua berduka dengan tragedi ini dan sangat diharapkan untuk menemukan para korban secepatnya.

Kejadian ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan keselamatan pelayaran, serta menjadi pelajaran dan evaluasi serius terhadap tata kelola pelayanan transportasi, khususnya angkutan rakyat.

Hingga saat ini, baik Basarnas, BPBD, Kepolisian, dan berbagai pihak lain masih mencari penumpang yang dinyatakan hilang.Bupati Samosir saat diwawancara Tribun soal pertanggungjawaban guna evaluasi, mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Plh Gubernur Sumut, karena antara kabupaten dan provinsi memiliki wewenang tersendiri dalam menjalankan otoritas masing-masing.

Provinsi mengatur lalu lintas sungai, air dan danau, dengan kapal di atas tonase 7 GT dan kabupaten mengelola dan mengatur tonase 7 GT ke bawah. Sebelumnya, Pemkab Samosir sudah menyurati setiap pengusaha kapal apalagi berkaitan dengan libur lebaran pada 6 Juni 2018. Dalam surat edaran itu ada 12 item yang harus dipatuhi setiap pemilik kapal.

Pertanggungjawaban dari pihak berwenang dan semua evaluasi tentang pelayaran ini sangat diharapkan segera dilaksanakan. Semoga semua hal yang terkait aturan lalu lintas segera dituntaskan. Selama ini sering terjadi kelalaian setelah terjadi bencana barulah semua keliyengan resah dan gusar.

Semoga tidak terulang lagi kejadian seperti ini. Keselamatan adalah faktor utama yang harus dipikirkan dalam berkendara baik kendaraan umum maupun pribadi. Masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati. Waspada dan selalu mawas diri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline