Lihat ke Halaman Asli

Yudel Neno

Penenun Huruf

Kesepian

Diperbarui: 21 Oktober 2017   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tatkala senja kembali ke peraduannya

Bermenung segelintir sepi

terkantuk-kantuk sambil pintanya pada Sang Pemilik

Aku termenung, betapa sial kuat menarik

Aku tak berkutik, di kala Sheol terbahak-bahak

Siapa gerangan telah berkuasa

hingga rerumpun pun tunduk malu

Siapa gerangan telah menjulang 

hingga rembulan membungkam

Rasa, matikah engkau

Kalbu, mana pesonamu

Sukma, mana misterimu

Kesepian, aku menantangmu

Aku petarung dengan pedang Sabda




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline