Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Content Creator Tafenpah

Sumber Daya Manusia NTT Tidak Terlepas dari Biarawan-Biarawati Katolik

Diperbarui: 10 Mei 2021   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber daya manusia NTT. Kantorbahasantt.Kemendikbud.go.id

Kehadiran Biarawan/Biarawati Katolik di Nusa Tenggara Timur memberikan warna tersendiri bagi pendidikan tanah air. Sumbangan gagasan, ide, visi dan misi dalam pembentukan karakter anak didik, patut diapresiasi oleh semua orang.


Wajah pendidikan karakter sumber daya manusia NTT bercita rasa universal. Tentu ini berkaitan dengan visi dan misi Biarawan/Biarawati yang hampir sebagian besar mengadopsi pendidikan Eropa.


Pendidikan Eropa sangat kental di setiap sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Katolik. Cikal bakal pendidikan Eropa ini dibawa oleh para Misionaris dari negara asalnya. Dan Mayoritas Misionaris atau Biarawan/Biarawati Katolik berasal dari benua Eropa.


Meskipun pengelola sekolah adalah Biarawan/Biarawati katolik, tapi di sana tidak ada diskriminasi antar pemeluk agama apapun. Karena manusia itu memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam mengakses apa pun. Termasuk pendidikan yang berkualitas.


Dari sana kita menarik peta perjalan pendidikan sekolah katolik hingga saat ini. Kendati Biarawan/Biarawati Katolik asal Eropa sudah dipulangkan ke tanah air mereka, namun bukan berarti citra pendidikan Eropa dihilangkan. Melainkan pendidikan Eropa masih ada di sekolah-sekolah Katolik hingga saat ini.


Saya bukan membandingkan pendidikan antar setiap lembaga keagamaan ya, melainkan ini sebagai bentuk kepedulian saya akan dunia pendidikan. Salah satu ciri pendidikan Eropa di sekolah Katolik adalah belajar mandiri, tepat waktu, kemauan untuk belajar apapun dan kesetaraan. Tanpa harus menciderai hakikat kemanusiaan bersama dengan mereka yang bukan bagian dari keagamaanku.

Mirisnya, semakin menuju ke sini, sumber daya manusia NTT semakin tergerus dengan persaingan yang kurang nyaman dalam pembentukan karakter anak didik bangsa. Sekolah-sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Katolik, perlahan-lahan akan diambil oleh Pemerintah.


Sebagai orang NTT, saya bukan menaruh sikap skeptis, tapi alangkah lebih baik sekolah-sekolah yang pernah bernaung di bawah Yayasan Katolik dikembalikan kepada Biarawan/Biarawati. Karena roh atau spirit sekolah akan kembali, bila dikelola oleh para biarawan/biarawati.


Sebagai perbandingan, dilansir dari Wikipedia.org, Sekolah Katolik di Irlandia yang merupakan pendidikan terbaik dunia ini dibantu oleh negara, bukan milik negara. Tidak semua biaya operasional, pembangunan dan pemeliharaan disediakan oleh pemerintah pusat. Kelompok Gereja di Irlandia secara pribadi memiliki sebagian besar sekolah dasar dan menegah. Bukti menunjukan bahwa 60% siswa sekolah menegah bersekolah di sekolah milik Kongregasi atau Biarawan/Biarawati Katolik.


Serupa sekolah-sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Katolik Nusa Tenggara Timur. Sebagian besar siswa sekolah dasar dan menegah bersekolah di sekolah milik Biarawan/Biarawati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline