Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Pulang

Diperbarui: 21 April 2020   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepada semesta aku menengadah sembari melarikan doa dengan rapih

Berharap semua pinta tersusun puitis dalam bait puisi

Semua ingin pulang bukan sekedar angan

Berlalu bagai asap yang membumbung, hilang diterpa angin

Aku harus pulang menjawab semua resah yang menggunung dalam sukmaku

Setelah melantunkan doa dengan khusuk di sebuah surau sore itu

Aku menyadari, pulang adalah jawaban akan kebimbangan yang menderaku

Sebelum detik berubah menit pada jam dinding menggelinding di dinding

Pulangku adalah kerinduan yang menggunung dari rumahku

Kelanaku meninggalkan kesedihan di gubuk tua yang terus membumbung asapnya setiap saat

Aku yakin, asap itu adalah harapan, penantian yang tak pernah berhenti

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline