Lihat ke Halaman Asli

Fransiska Aprilia Putri M.

Guru Taman Kanak-kanak

Menyusun Pola: Sate Telur Puyuh Warna-warni

Diperbarui: 5 November 2022   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Anak usia dini khususnya kelompok Taman Kanak-kanak atau biasa disebut TK merupakan anak-anak yang dipersiapkan untuk mengembangkan enam aspek perkembangannya yaitu nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni.

Enam aspek perkembangan tersebut biasanya distimulasi guru TK melalui berbagai macam kegiatan dan permainan di sekolah. Anak usia dini lebih tertarik belajar melalui bermain dengan berbagai kegiatan dan permainan yang disediakan guru di sekolah.

Biasanya anak usia TK anak lebih mudah menerima materi yang disampaikan guru melalui bermain dan permainan yang menarik. Oleh karena itu guru semaksimal mungkin harus mau belajar kreatif dan inovatif supaya dapat membekali anak-anak dengan kegiatan yang beragam dan menarik. 

Menyusun pola merupakan salah satu kegiatan yang dapat mengembagkan aspek kognitif anak usia dini karena anak harus fokus dan konsentrasi dalam menyusun pola tersebut. Kegiatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyusun pola banyak sekali ragamnya bisa dari benda kongkret yang ada disekitar anak. 

Menyusun pola menggunaka telur puyuh warna-warni merupakan salah satu contoh yang dapat digunakan. Anak akan belajar menyusun telur puyuh yang berwarna-warni menjadi sate telur puyuh. Selain warnanya yang menarik bagi anak, telur juga kaya akan protein bagi tubuh anak. 

Pewarna yang digunakan dalam mewarnai telur puyuh warna-warni tentu saja aman bagi kesehatan karena warna coklat berasal dari kecap, warna kuning dari kunyit dan warna hijau dari pandan kalau untuk warna putih adalah telur puyuh rebus original tanpa pewarna. 

Selain menyusun telur puyuh sesuai pola yang disediakan guru, anak-anak juga dapat sekaligus menyajikan sate telur puyuh dengan timun atau tomat sesuai kreasi masing-masing penataannya. 

Dari kegiatan tersebut pengembangan aspek seni dalam menyajikan dan motorik halus dalam menusuk telur menggunakan tusuk sate satu per satu serta mengupas cangkang telur puyuh yang original dikembangkan. 

Nilai agama dan moral ditunjukkan anak dengan mensyukuri nikmat Tuhan dengan makan telur puyuh. Aspek pengembangan bahasa ditunjukkan anak melalu kegiatan bercerita cara menyusun sate telur puyuh warna-warni. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline