Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Istanaku - Rejeki Hari Ini

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_263319" align="alignleft" width="300" caption=""inilah istanaku" (dok.pribadi)"][/caption] inilah istanaku, tempat yang sederhana dan biasa; biasa bagiku untuk berbagi hidup dengan saudaraku, berbagi hidup dengan tetanggaku dan yang lainnya, termasuk berbagi hidup dengan nyamuk-nyamuk. ingin kukatakan padamu, sebenarnya aku amat menderita tinggal disini, tapi lihatlah, kusediakan teras rumah untukmu, jika engkau mau bertamu ada kursi, ada meja ala kadarnya, bahkan seandainya engkau masih kurang teduh, kusediakan seng sebagai peneduh... itulah yang ada.

aku tak pernah mengada-ada tentang hidup, aku tak pernah bicara yang muluk-muluk... cukup makan, cukup minum, diberi kesehatan yang cukup, bagiku itu sudah alhamdullilah........

saat ini, pintu rumah kukunci bukan karena ada barang yang berharga, bukan karena dirimu tak kumengerti, tapi karena aku sedang MENCARI REJEKI,

Ya ... rejeki untuk hari ini.

_________________________________________ * Tulisan ini kudedikasikan untuk seorang sahabat yang berada "dinegeri yang jauh", jika engkau membaca tulisan ini, "Segera selesaikan studimu, kita perlu berpikir bersama, bekerja bersama, agar rumah seperti dalam gambar itu tidak semakin banyak, cukuplah digambar ini saja".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline