Lihat ke Halaman Asli

Shofiyya A

Human Being

KKN Tematik UPI 2021: Perjuangan Guru Mengajar Daring

Diperbarui: 2 Agustus 2021   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Melihat masih banyaknya kasus Covid hari ini, pihak LPPM Universitas Pendidikan Indonesia memutuskan untuk memberi kebijakan berupa pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara online lagi pada tahun ini. Tentunya kebijakan ini dibuat untuk kebaikan semua pihak. Tempat KKN yang dipilih mahasiswa harus berada di daerah masing-masing sehingga dapat meminimalisir aktivitas keluar rumah dan menghindari perkumpulan.

Sesuai dengan tema KKN yaitu Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi, mahasiswa diperbolehkan untuk memilih salah satu bidang; ekonomi atau pendidikan. Bidang ekonomi berarti membantu usaha-usaha kecil, kerjasama dengan pihak desa. Sedangkan bidang pendidikan berarti membantu pihak sekolah dalam administrasi dan pendampingan pembelajaran.

Kebetulan bidang yang saya pilih adalah pendidikan. Dimana saya terjun untuk ikut membantu di sekolah. Kegiatannya sendiri berlangsung dari tanggal 1-30 Juli 2021. Tapi karena menyesuaikan dengan jadwal sekolah, kegiatan secara konkrit baru dimulai pada tanggal 12 Juli 2021.

Setelah itu kegiatan berkutat di bagian administrasi, MPLS, dan persiapan kegiatan pembelajaran. Disinilah awal saya menyadari bahwa perjuangan guru tidak bisa dianggap remeh. Selama saya melakukan KKN di sekolah, tepatnya di SDIT Ahsanul Fikri, saya melihat bagaimana banyaknya tuntutan yang harus dipenuhi guru ketika harus mengajar secara daring.

Mulai dari merancang kegiatan pembelajaran, membuat medianya, belum lagi video pembelajaran. Padahal urusan membuat video ini bukanlah hal yang mudah untuk sebagian guru. Guru-guru secara tidak langsung dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang efektif di masa pandemi. Padahal guru juga sama-sama butuh adaptasi dengan sistem pembelajaran daring ini.

Kita tidak pernah tahu berapa banyak tutorial membuat video pembelajaran yang sudah dipelajari untuk membuat video dengan durasi singkat sekalipun. Entah sudah berapa kali pula guru-guru merubah dan merancang ulang rencana pembelajarannya. Bahkan di SD tempat saya KKN, setelah pembelajaran berakhir guru berusaha menghubungi melalui video call untuk menjelaskan kembali pelajaran pada siswa yang belum paham.

Belum selesai disitu, karena dengan tuntutan sebanyak itu guru masih harus sabar ketika menerima komplain dari orangtua siswa. Entah itu karena anaknya kesulitan mengikuti pembelajaran, permintaan belajar secara luring, juga komplain karena guru lama merespon pesannya. Padahal satu guru setidaknya mendapatkan pesan sejumlah anak didiknya dalam satu waktu. Bagaimana mungkin bisa menjawab semuanya sekaligus? Tapi sekali lagi, guru harus berusaha sabar dan memberi penjelasan berkali=kali.

Jujur, saya dibuat kagum dengan semuanya. Meski mungkin sebagian orang akan bilang, 'Ya itu sudah resiko menjadi guru, kan.' tapi itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menyepelekan usaha guru. Karena saya selama ini melihat dari sisi pelajar, kali ini melihat dari sisi pengajar terasa sangat berbeda. Setidaknya dari KKN ini saya bisa memahami bahwa menjadi guru di masa pandemi ini tidaklah mudah. Butuh hati dan fisik yang tangguh untuk bisa menghadapi semuanya.

Oleh karena itu, mari kita belajar untuk lebih menghormati dan menghargai jasa para guru. Semoga pandemi ini cepat usai :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline