Lihat ke Halaman Asli

Belati Menghujam di Awal Ramadan

Diperbarui: 25 Mei 2018   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(themuslimvibe.com)

Kupacu kuda besiku melintasi kepadatan kota minyak siang ini. Peluh mulai menitik dan merembes di sela-sela bajuku. Keletihan belanja hari ini benar-benar menguras tenaga. Aku terkepung di antara belanjaan yang tersusun rapat di jok motorku depan dan di belakang tempat aku duduk. 

Medan yang kulalui mulai bergelombang dan banyak lobang. Maklum meskipun termasuk jalur propinsi, namun perawatannya kurang maksimal. Apalagi angkutan barang yang muatan berat padat melintas , makin memperparah kondisi jalan.

" Jedak..!"

Roda depanku nyasar pada lobang. Heem.. akibat kurang konsentrasi . Untung aku bisa menguasainya, hingga tak terjatuh.

" Mbak ! barangnya jatuh!" Seorang wanita berteriak.

Spontan aku berhenti dan minggir. Wow.. barang belanjaanku tercecer. Seorang perempuan setengah baya mengumpulkannya tanpa komando. Sementara beberapa anak muda hanya memandangi tak bergeming.

" Mbak, ayo sini, ditata lagi !"

Ibu berkebaya itu meneriakiku sambil membawa barang-barangku menepi.

Aku menurut saja. Ibu itu sudah membawakan sebuah tas  besar. Dengan sigap dia tata belanjaanku. Barang yang masih di atas jok  dijadikan satu ditata rapi . Aku benar-benar terkesima. Cekatan betul ibu ini, dalam sekejab semuanya beres. Dia tersenyum memandangku sambil menyodorkan tas Sentuhan  tangannya menyadarkanku.

" Nah, begini lebih praktis. Lebih mudah membawanya."

" Ya Allah Bu, terima kasih. Malah merepotkan Njenengan. La tasnya gak terpakai? Saya ganti saja ya Bu!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline