Lihat ke Halaman Asli

Fitria Ratnawati Education

Berbagi Pengalaman apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang kreatif dan berinovasi.

Kuliner Legendaris Khas Gayo Lues

Diperbarui: 26 Oktober 2022   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia terkenal dengan keberagaman suku dan adatnya. Dari ujung barat hingga ujung timur, terlihat perbedaan baik yang kontras maupun halus pada setiap kehidupan bermasyarakatnya. Bahkan untuk berada di dalam satu provinsi pun, perbedaan itu tetap dapat ditemukan.

Salah satunya bisa ditemukan di Provinsi Aceh yang berada di daerah dataran tingginya. Di Aceh, kita mengenal tentang suku Gayo.

Suku Gayo adalah sebuah suku bangsa yang mendiami dataran tinggi Gayo di Aceh, yang secara mayoritas terdapat di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara mayoritas masyarakatnya beragama Islam.

Gayo merupakan salah satu etnis yang mendiami Dataran Tinggi Gayo, tepatnya berada di wilayah tengah Provinsi Aceh. Suku yang tergolong dalam ras Proto Melayu (Melayu Tua) ini diperkirakan berasal dari India dan mulai datang ke Tanah Gayo sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi.

Tak hanya menyimpan segudang wisata alam yang indah, Gayo juga memiliki ragam sajian khas yang lezat dan unik. Hal ini tentunya jarang sekali bisa ditemukan di kawasan lain. Nah, berikut ini adalah salah satu makanan khas Gayo yang paling digemari di keluarga saya.

Meskipun kami bukan suku asli Gayo namun kami sangat menjunjung tinggi budaya khas daerah ini. Makanan khas yang kami sukai ini sangat luar biasa lezatnya.

Bermula dari menghadiri acara pesta pernikahan anak sejawat suami, pada saat itu kami disuguhkan berbagai hidangan jamuan para tamu. Saya melihat ada banyak hidangan tersaji di depan mata, namun beberapa yang menarik perhatian saya adalah hidangan ikan emas yang menggugah selera. Sebenarnya saat itu saya tak dapat lagi menahan godaan untuk mencicipi hidangan tersebut tetapi sebagai seorang tamu saya harus memiliki etika dan sopan santun, dengan sabar saya menunggu.

Ketika semua sudah mulai menyantap saya pun mulai mengambil hidangan tersebut dan mencicipinya sedikit, luar biasa hati saya bagaikan terlonjat begitu merasakan rasa masakan tersebut. Rasanya luar biasa lezat dengan tekstur daging yang lembut serta rasa bumbunya yang meresap ke daging membuat siapapun yang memakan hidangan tersebut tidak mau berhenti memakannya.

Sejak saat itu saya mencari tahu bagaimana cara memasaknya. Tak cukup hanya menyiapkan bahannya saja saya pun memboyong seorang ibu yang bisa mengajarkan saya bagaimana memasak hidangan tersebut selezat dan senikmat masakan aslinya.

Alhasil kini saya sudah dapat memasak masakan tersebut sesuai dengan rasa yang saya makan saat pertama kalinya. Alhamdulillah suami dan anak-anak sangat menyukai masakan tersebut. Masakan tersebut bernama pengat.

Pengat adalah sebuah masakan khas masyarakat Gayo. Bentuk makanan ini lebih mirip dengan pepes dan dimasak tidak menggunakan daun, melainkan dimasak seperti pembuatan gulai tetapi dimasak hingga tidak berkuah. Pengat biasanya dibuat dari berbagai jenis ikan, khususnya ikan yang digunakan oleh masyarakat Gayo seperti ikan bawal hitam ataupun merah dan ikan Depik (Rasbora Tawarensis)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline